Sukses

Habis Hujan-hujanan, Mobil Jangan Cuma Dilap tapi Wajib Dicuci

Pada dasarnya, air hujan itu lebih asam. Kalau cuma dilap, mobil akan tetap kotor.

Liputan6.com, Jakarta - Hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah Ibu Kota pagi ini (27/9/2017) membuat sejumlah ruas jalan macet. Di luar itu, air hujan yang bercampur lumpur dipastikan membuat kendaraan menjadi kotor.

Parahnya, usai terkena air hujan, para pengendara kerap malas untuk membersihkan air yang menempel di bodi mobil. Padahal hal tersebut bisa membuat bodi terlihat bercak, jamur, bahkan cat pudar.

Service Manager Plaza Toyota Cabang Pramuka, Parman Suanda mengatakan, jika mobil terkena air hujan, ada baiknya sang pemilik tidak hanya sekadar mengelap bodi.

"Pada dasarnya, air hujan itu lebih asam. Kalau cuma dilap saja itu tetap akan masih kotor," kata Parman kepada Liputan6.com saat ditemui di bengkel Plaza Toyota Cabang Pemuda, di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Ia juga mengatakan, jika mencuci mobil ada baiknya tidak dilakukan saat turun hujan, termasuk menggunakan air hujan yang sebelumnya sengaja ditampung.

Mobil yang selalu sering terkena paparan sinar matahari langsung lalu air hujan, juga dapat merusak cat mobil.

Ada baiknya jika usai dicuci, mobil dilap hingga kering dan jangan sampai meninggalkan bercak. Setelah itu, mobil disimpan di garasi dan tertutup menggunakan sarung.

Penggunaan air sumur juga tidak dianjurkan, sebab hal itu justru akan membuat warna bodi berubah.

Menurut laman jwaterfilter.com, air sumur yang kuning umumnya disebabkan air mengandung zat besi dan kadar Mangan (Mn) yang berlebihan. Molekulnya dapat menembus dan mengendap pada apa yang dikenainya, termasuk bodi kendaraan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warna Mobil yang Paling Cepat Pudar

Perawatan mobil saat musim hujan harus tetap dilakukan. Pasalnya, kadar asam hujan bisa mengubah warna cat mobil sehinga lebih cepat pudar.

Menurut Parman, penggunaan sampo mobil yang sesuai aturan jelas tidak masalah. Selama kandungan kimia yang ada dikandungnya tidak berbahaya bagi bodi mobil.

Dia juga mengatakan, warna mobil yang paling mudah terlihat bercak akibat jamur biasanya adalah hitam dan biru.

"Kalau jamurnya mengering jadi bercak, jadi biaya yang dikeluarkan akan lebih banyak. Sebab, mobil harus ke salon paling tidak (biayanya) Rp 350 ribu, padahal kalau cuci paling Rp 25 ribu," tuturnya.

Namun ada juga yang mengatakan, warna-warna mobil cerah seperti putih-perak, direkomendasikan rajin dilakukan poles ulang satu tahun dua kali.

"Karena cat cerah lebih mudah terlihat kusam, maka sebaiknya poles ulang enam bulan sekali," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.