Sukses

Terekam CCTV, Ribuan Pengendara Motor di Surabaya Terkena Tilang

Ribuan pengendara motor di Surabaya terkena tilang online akibat terekam CCTV.

Liputan6.com, Surabaya
Ribuan pengendara motor di Surabaya terkena tilang online akibat terekam CCTV yang terpasang di sudut traffic light Bratang, Surabaya.
 
 
"Kalau mulai awal sosialisasi jumlah pelanggar lalu lintas yang terekam CCTV jumlahnya ratusan bahkan hingga ribuan, tapi kalau hari ini ada 80-an orang," tutur Kapolrestabes Surabaya, Kombespol M Iqbal usai mendatangi acara peluncuran e-Smart Samsat, Rabu (6/9/2017).
 
Dikonfirmasi secara terpisah, Kabid Lalu lintas Dinas Perhubungan kota Surabaya, Robben Rico mengatakan sejak disosialisasikan awal September jumlah pelanggaran ada 447 perhari, setelah berjalan lima hari dari tanggal 1 sampai 5 September jumlah pelanggaran menurun menjadi 89 per dua belas jam. 
 
"Artinya kan setelah dilakukan sosialisasi oleh teman-teman media baik elektronik maupun cetak, kemudian teman-teman kepolisian melakukan action, melakukan teguran dengan mengirim surat ke rumah warga, kemudian kami juga mengekspos ke media sosial. Efeknya lumayan cukup besar untuk menurunkan angka pelanggaran," katanya. 
 
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Daerah Rawan Kecelakaan

Saat ditanya daerah rawan kecelakaan, Robben menjawab bahwa daerah rawan itu banyak, cuman kita buatkan lokasi-lokasi yang simpangnya banyak sekali pelanggaran, banyak juga kecelakaan.  "Sehingga posisinya kita pasang berdasarkan titik-titik menurut teman-teman kepolisian perlu menjadi atensi khusus," ucapnya.  Dia menyampaikan, ini masih proses uji coba, tidak hanya teknisnya saja, termasuk regulasinya, tata cara SOP-nya, itu yang perlu kita pikirkan. "Oktober ini rencana akan kita pasang di jalan raya Darmo arah masuk kota, kemudian raya Darmo arah keluar kota," ujarnya  Dan ke depannya akan kita pasang di semua titik yang dianggap rawan, cuma anggarannya terbatas. "Jadi, step by step, pelan-pelan kami tidak ingin terburu-buru karena mekanisme masih kita siapkan," ucapnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.