Sukses

Kendaraan Dinas Pemerintah Tempo Dulu, dari Lurah Hingga Menteri

Ada tiga jenis kendaraan dinas pemerintah Indonesia yang paling berkesan, apa saja?

Liputan6.com, Jakarta - Kendaraan dinas pemerintah sebagai akomodasi kerap menimbulkan pro dan kontra. Hal ini karena adanya oknum pegawai negeri tak bertanggung jawab yang menggunakan fasilitas negara namun tak terlihat kinerjanya.

Meski demikian, para pejabat di pemerintahan memang membutuhkan kendaraan dinas untuk terjun langsung melayani masyarakat.

Adapun dari sekian banyak kendaraan yang digunakan pemerintah, ternyata beberapa di antaranya hingga kini masih melekat di ingatan. Saat identik antara keduanya, sebutannya langsung melekat antara mobil dan penggunanya.

Tiap jenjang dalam struktur pemerintahan pun akan membedakan jenis kendaraan yang digunakan. Sangat berbeda antara lurah dan menteri. Berikut ulasan Liputan6.com berdasarkan rangkuman dari berbagai sumber:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Next

Honda Win

Bagi Anda yang saat ini masih ABG (Anak Baru Gede) mungkin asing mendengar nama sepeda motor Honda Win. Namun demikian, Honda Win di tahun 80-an dan 90’an cukup populer.

Terlebih bagi para kaum Adam yang menganggap sosok motor bertangki ini begitu fungsional dan tangguh.

Tak heran, pemerintah pada masa itu (era Presiden Soeharto) menggunakan Honda Win sebagai kendaraan dinas untuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau staf kantor pemerintahan.

Honda Win sendiri memang hadir sejak 1984 dan akhirnya disuntik mati pada 2005. Motor ini merupakan suksesor dari Honda S90Z.

Motor PNS ini pada dasarnya merupakan tipe sport touring yang dijejali mesin OHC, 4 Tak, berkapasitas 97,2 cc. Dengan mesin tersebut daya yang dihasilkan mencapai 10,8 Tenaga kuda pada 8.000 rpm.

3 dari 4 halaman

Next

VW Safari

Sebelum mengalokasikan Honda Win sebagai armada PNS, pada tahun 1970-an, ada sebuah mobil yang identik dengan para pimpinan di kecamatan. Ya, mobil tersebut adalah VW Safari.

Karena banyak para Camat yang menggunakan mobil tersebut, maka VW Tipe 181 ini dikenal dengan sebutan ‘VW Camat’.

Penggunaan VW Camat ini sengaja dipilih untuk para Camat blusukan ke berbagai wilayah yang notabennya kondisi jalanan cukup memprihatinkan.

Diketahui pada tahun 1970-an, pemerintah sedang melakukan berbagai pembangunan di berbagai sektor. VW Camat ini sengaja dipilih karena desain mobilnya yang cocok untuk menjelajahi ke berbagai medan.

Meski terlihat simpel, namun VW Camat disebut sangat tangguh dan kuat. Tak heran, mobil buatan Jerman ini menjadi salah satu kendaraan yang juga digunakan di berbagai negara termasuk militer.

VW Camat memiliki mesin yang terletak di belakang, dengan kapasitas 1,5 liter dan 1,6 liter, empat silinder, yang mampu menghempaskan tenaga hingga 40 Tk.

4 dari 4 halaman

Next

Volvo

Sejak tahun 70-an, pemerintah Indonesia memiliki kebijakan untuk menghadirkan mobil dinas untuk pejabat setingkat menteri dari Benua Biru, tidak lagi bikinan Paman Sam.

Ya, mobil dinas yang diusung kala itu Volvo. Mobil yang diproduksi di Swedia itu ditetapkan sebagai mobil menteri. Seri 264 yang terpilih jadi kereta kencana.

Setiap pergantian kebinet, pemerintah selalu menggunakan Volvo sebagai armada dinas menteri. Adapun beberapa mobil Volvo yang digunakan yaitu seri 740, 960, dan S90.

Namun saat Megawati Soekarno Putri menjabat sebagai Presiden, pamor Volvo langsung menurun. Hal ini karena para menteri menggunakan merek Toyota sebagai armada dinas, seperti Toyota Royal Saloon, atau Camry.

Seketika itu pula, Volvo, mobil yang dikenal sebagai mobil teraman ini akhirnya terlupakan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini