Sukses

Strategi Toyota Mengurangi 3 Inefisiensi Produksi, Caranya?

Toyota berambisi untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan pada 2020 mendatang.

Liputan6.com, Karawang - Toyota berambisi untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan pada 2020 mendatang. Salah satu upaya untuk mewujudkan itu, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menggelar program Manufacturing Skill Interchange Festival (Masif) untuk meningkatkan kualitas skill karyawan perusahaan pemasok (suplier).

Direktur Administrasi TMMIN Bob Azam mengatakan, pihaknya berinsiatif untuk membenahi kualitas pegawainya dengan membangun Toyota Indonesia Academy (TIA). Menurutnya, saat ini ada tiga bidang yang mesti dibenahi untuk memperbaiki inefisiensi di industri otomotif, yakni maintenance, logistik dan inspeksi.

"Tiga inilah sebenarnya yang kurang dari kita. Kalau ini berhasil kita perbaiki mungkin produktivitas kita bisa naik 30-40 persen. Saya yakin daya saing kita naik kalau tiga hal ini diberesin," kata Bob saat dijumpai di Learning Center TMMIN di Karawang, Selasa (22/1).

Oleh karenanya, Masif 2017 yang bergulir selama dua hari itu (21-22 Februari 2017) menguji tiga bidang ini. Tercatat, ada 35 peserta dari 15 perusahaan pemasok yang adu skill di ajang tersebut.

Selain menggelar acara seperti ini, Toyota juga membuka kesempatan magang. Tujuannya untuk mengasah kemampuan SDM mengingat persaingan saat ini semakin ketat.

"Jadi melalui proses pemagangan dan festival-festival seperti ini kita akan isi level market dengan tenaga-tenaga yang skillfull. Jadi kalau investor mau ke sini tidak susah lagi cari orang," ujar Bob mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini