Sukses

Masih Mulus, BMW Tetap Hancurkan Mobilnya untuk Daur Ulang

Dengan proses daur ulang, memungkinkan BMW menggunakan komponen dari bahan yang telah ada.

Liputan6.com, Berlin - Regulasi kepemilikan mobil diberbagai negara memang berbeda-beda. Namun di negera maju, memiliki mobil rupanya tak bisa dalam waktu lama. Dalam kurun waktu tertentu mobil harus dihancurkan.

Ternyata perusahaan mobil asal Jerman, BMW, menjadi salah satu produsen otomotif yang memiliki Recycling and Dismantling Center atau Pusat Daur Ulang untuk kendaraan sejak 1994.

Tujuannya, BMW serius menggarap industri otomotif ramah lingkungan. Salah satunya menciptakan kendaraan yang dapat didaur ulang, agar meminimalisir penggunaan material membuat kendaraan.

Dengan proses daur ulang, maka hal itu memungkinkan BMW menggunakan komponen dari bahan yang telah ada. Demikian dilansir Carscoops, Rabu, (15/2/2017).

Kali ini, BMW menunjukkan dapurnya, mobil-mobil yang berada di bawah naungan BMW Group dilebur menjadi bahan daur ulang.  Padahal, jika di Indonesia, mobil-mobil ini tak kalah menarik, karena masih terlihat bagus dan mulus.

Sebelum dihancuran, beberapa bagian mobil ini dipreteli, seperti ban, velg, pintu, dan  lainnya. Bahkan sebelumnya airbag diletuskan, tak lupa cairan seperti oli dikuras. Salah satu mobil yang ikut menjadi korban daur ulang adalah BMW i3 dan i8. Mobil ini disebutkan 95 persen bisa didaur ulang.

Mau tahu bagaimana proses daur ulang mobil-mobil BMW, berikut videonya:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.