Sukses

Gaikindo Usul Galakkan Sedan, Mitsubishi Jawab dengan LMPV

Permintaan Gaikindo agar pabrikan yang beroperasi di sini meningkatkan kapasitas produksi sedan dikomentari oleh PT KTB.

Liputan6.com, Jakarta - Permintaan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) agar pabrikan yang beroperasi di sini meningkatkan kapasitas produksi sedan dikomentari oleh PT Kramayudha Tiga Berlian (KTB) Motors. Menurut mereka permintaan seperti itu tak bisa dipenuhi begitu saja.

Menurut Imam Choeru Cahya, Head of Mitsubishi Motors Corp (MMC) Sales and Marketing Group KTB, permintaan tersebut sulit karena KTB sendiri tak memiliki sedan dalam lin-eup mereka. Sedan terakhir adalah Lancer, yang sudah dihentikan sekarang.

Penghentian sedan sendiri, yang membuat permintaan Gaikindo menjadi sulit, adalah semakin menyempitnya peluang. "Berdasarkan data Gaikindo, pasar sedan itu kecil dan terus menurun," ujar Imam, di Jakarta, Rabu (8/2/2017) kemarin.

Dari Januari hingga November 2016 (data terakhir yang dilansir Gaikindo), penjualan sedan di Indonesia hanya mencapai 12,802 unit. Angka ini turun hampir 5.000 unit pada 2015 yang mencapai 17.376 unit. Padahal total penjualan mobil saja sudah mencapai hampir 1 juta unit, dimana Toyota masih jadi merek yang paling laris.

Meski begitu, PT KTB bukannya tidak menghiraukan sama sekali imbauan Gaikindo. Anjuran Gaikindo, juga pemerintah, untuk menggiatkan ekspor dan lokalikasi tetap mereka lakukan, terutama melalui LMPV baru yang akan diluncurkan semester dua nanti.

"Salah satu kandidat mobil yang mau kami ekspor adalah LMPV, yang akan kami produksi di sini (Deltamas, Cikarang). Produksi satu tahun targetnya 80 ribu unit, 60 ribu untuk kebutuhan domestik dan 20 ribu untuk ekspor," terang Imam.

Sebelumnya, Gaikindo menyebut sedan sedang diminati di pasar internasional, sehingga mereka pun merekomendasikan pabrikan untuk membuatnya. Selain itu, motif gaikindo lainnya adalah karena angka ekspor otomotif di Indonesia berkurang tahun lalu.

Selain itu, usaha Gaikindo lainnya untuk menggenjot penjualan sedan di dalam negeri adalah menganjurkan pemerintah untuk mengubah regulasi tentang Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang dianggap terlalu tinggi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini