Sukses

Rekomendasi Walhi Agar Industri Otomotif Indonesia Lebih Hijau

Seiring bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia, tingkat polusi udaranya pun turun meningkat.

Liputan6.com, Jakarta - Seiring bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di Indonesia, tingkat polusi udaranya pun turun meningkat. Untuk itu, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) memberikan rekomendasi kepada pelaku industri otomotif di Tanah Air agar Indonesia menjadi lebih hijau.

Unit Pendidikan dan Pengkaderan Walhi Mohammad Islah meminta, agar pemerintah membuat regulasi untuk menahan laju kendaraan pribadi dan roda dua melainkan meningkatkan alat transportasi massal seperti bus. Tidak cuma untuk mengurai kemacetan, tujuannya dari upaya ini agar tidak mengancam kesehatan masyarakat.

"Kesehatan manusia Indonesia masih di bawah negara-negara maju. Maka rekomendasi kami mengarah industri otomotif yang memproduksi bus-bus besar. Industri di Indonesia harus didorong ke arah sana, guna tepenuhinya transportasi secara massal," katanya saat diskusi 'Curhat Otomotif 2016' beberapa waktu lalu. Sebagaimana diketahui, kendaraan bermotor menyumbang 23 persen emisi rumah kaca secara global atau 13 persen secara nasional.

Selain itu, lanjut Islah, pemerintah diharapkan bisa menerapkan BBM berstandar Euro4 atau lebih. Menurutnya, langkah tersebut memang tidak mudah, namun harus ada gerakan progresif demi membuat udara lebih bersih.

"Kita harus lebih maju tapi harus progresif, misal melompat. Artinya kalau kemarin masih Euro1 atau Euro2, jadi jangan ke Euro3, langsung ke Euro4 atau Euro5. Kendala pasti ada. Harus banyak hal yang harus dilakukan," ujarnya bersemangat.

Walhi juga mendukung secara progresif penerapan kendaraan bertenaga surya, serta pengalihkan biaya pembuatan jalan tol -dalam kota- pada pembangunan sarana dan moda transportasi massal.

Rekomendasi terakhir Walhi, menurut Islah, untuk mengurangi mobilitas yang tidak perlu, harus ada pengaturan pusat industri satu paket dengan penyediaan pemukiman buruh.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini