Sukses

Daihatsu Copen Sedot Perhatian Bule di Ubud

Bukan karena jalan beriringan, rombongan Copen menarik perhatian lantaran mobil mungil ini melaju dengan atap terbuka.

Liputan6.com, Ubud - Daihatsu Copen telah menampakan diri dalam pameran otomotif berskala internasional di Indonesia dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Dan di tahun ini, mobil sport mungil asal Jepang ini resmi dipasarkan di Tanah Air.

Liputan6.com mendapat kesempatan berharga untuk merasakan performa sport coupe sedan yang didatangkan secara utuh dari Negeri Matahari tersebut lewat sebuah acara bertajuk 'Test Drive Copen' yang berlangsung akhir pekan lalu di Ubud, Bali.

Dinilai sebagai kendaraan dengan karya seni yang tinggi, maka pemilihan lokasi tes dilakukan di Ubud karena daerah ini memiliki budaya dan kesenian yang kental. Seperti diketahui, di Ubud banyak galeri-galeri seni seperti galeri maupun pertunjukan musik dan tari.

"Test drive ini merupakan perpaduan antara produk kami yang memiliki nilai seni dengan tempat yang menghasilkan karya seni yang tinggi," papar Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & CR Division Head, PT Astra International Tbk - Daihatsu Sales Operation (DSO) saat itu.

Sayangnya, sesi test drive terasa begitu singkat karena jarak tempuhnya relatif pendek. Meski demikian Liputan6.com dapat merasakan sesuatu hal yang menarik karena selama perjalanan kami berhasil menarik perhatian setiap mata yang memandang, terutama wisatawan asing.

Desain

Bukan karena jalan beriringan, rombongan Copen menarik perhatian lantaran mobil mungil ini melaju dengan atap terbuka. Pantas saja orang-orang dibuat penasaran karena Copen hingga saat ini hanya dipasarkan di Jepang dan Indonesia.

Untuk diketahui, fitur electric convertible roof pada Copen dapat membuka atau menutup atap mobil dalam waktu sekira 20 detik dengan catatan mobil berhenti.

Bukan karena jalan beriringan, rombongan Copen menarik perhatian lantaran mobil mungil ini melaju dengan atap terbuka.

Selain atap yang bisa terbuka, Copen memiliki wajah yang galak meski tubuhnya imut. Gril dan bumper depannya terintergrasi dengan desain sporty. Lampu utamanya telah menggunakan LED dengan desain projector. Tidak hanya itu, Copen juga juga menggunakan LED illumination lamp untuk memperkuat citra serta luxury sport foglamp dengan black cover.

Di buritan, nampak duck tail design dengan high mount stoplamp, kombinasi rear bumper & black garnish plus dual exhaust tentunya memperkuat kesan sporti.

Jadi wajar dengan desain yang menarik, ditambah lagi warna-warna cerah yang ditawarkan membuat mobil ini terlihat beda.

Klik laman berikutnya>>

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Next

Interior

Duduk di atas jok semi bucket memberikan kesan sport yang begitu kuat. Tubuh seperti didekap erat dari belakang. Untuk diketahui, kabin Copen ditawarkan dalam dua pilihan warna, yakni black (hitam) dan beige (krem).

Bukan karena jalan beriringan, rombongan Copen menarik perhatian lantaran mobil mungil ini melaju dengan atap terbuka.

Seluruh instrumen yang menempel di dasbor juga mudah dijangkau. Head unit dengan layar 7 inci yang digunakan merupakan lansiran Pioneer. Perangkat ini bisa mengakomodasi berbagai macam koneksi maupun memutar musik maupun video hingga terkoneksi dengan ponsel pintar melalui perangkat Bluetooth ataupun Mirror-link.

Bukan karena jalan beriringan, rombongan Copen menarik perhatian lantaran mobil mungil ini melaju dengan atap terbuka.

Pada lingkar kemudi Copen juga telah tersemat kontrol audio sehingga kita dengan mudah mengendalikan sistem audio hanya dengan ibu jari.

Namun ada beberapa hal unik yang dimiliki seperti tuas pembuka tutup tangki bensin dan kap mesin. Untuk tutup tangki bensin diletakkan pada konsol tengah, sementara pembuka kap mesin ditempatkan di kotak penyimpanan pada dasbor.

Untuk membuka dan menutup atap juga mudah karena tuas penggeraknya berada di konsol tengah, posisinya berdekatan dengan tuas power windows.

Handling

Dengan tinggi 175 cm, Liputan6.com merasa kurang nyaman saat atap ditutup. Pasalnya jarak antara kepala dengan atap terlalu tipis sehingga potensi terbentur cukup tinggi. Untuk mengakalinya, jok ditarik ke depan dan sandaran dimundurkan. Meski ruang gerak kaki jadi semakin sempit setidaknya posisi ini lebih nyaman saat mengendarai Copen.

Beruntung Copen mengadopsi struktur bodi D-Frame yang menghubungkan seluruh bagian kerangka kendaraan secara kokoh dengan rigiditas tinggi. Dengan fitur ini Copen begitu mudah dikendalikan saat diajak bermanuver.

" target="_blank">Bukan karena jalan beriringan, rombongan Copen menarik perhatian lantaran mobil mungil ini melaju dengan atap terbuka.

Kemampuan ini semakin maksimal karena ditunjang fitur-fitur pendukung keselamatan berkendara seperti traction control, vehicle stability control, serta sistem pengereman mumpuni, seperti anti lock braking system, dan electronic brake distribution.

Adapula brake override system emergency stop signal, yang memungkinkan sistem mengabaikan sinyal pedal gas ketika rem dan gas terinjak secara bersamaan sehingga pengereman kendaraan dapat dilakukan.

Selain itu, si mungil Copen juga memiliki emergency stop signal yang memberikan tanda bahaya (lampu hazard) ketika terjadi pengereman secara mendadak di atas kecepatan 60 km/jam.

Performa

Dari sisi performa kemampuan Copen jangan dipandang sebelah mata. Pasalnya mesin 660 cc yang digendong dipadu dengan turbo intercooler yang sanggup menghembuskan tenaga hingga 64 Tk dengan torsi puncak 92 Nm. Daihatsu menyarankan untuk menggunakan bensin dengan RON 92 ke atas guna mendapatkan performa yang maksimal.


Bukan karena jalan beriringan, rombongan Copen menarik perhatian lantaran mobil mungil ini melaju dengan atap terbuka.

Dalam sesi test drive ini, ada dua tipe transmisi yang digunakan yakni manual lima percepatan dan CVT. Saat menggunakan model matik, tarikan awal mobil ini terasa berat.

Beda halnya saat mengendarai model manual. Putaran bawahnya sangat terasa, hanya dengan 'mencolek' sedikit saja pedal gas, mobil ini serasa ditendang ke depan. Ditambah dengan suara knalpot yang meraung, adrenalin semakin terpacu.

Lagi-lagi sayang, karena jalur yang dilalui relatif singkat dan kondisi jalan yang padat, kami tidak bisa merasakan kemampuan maksimal dari mobil ini. Jika mendapat kesempatan lagi, Liputan6.com akan mengulas lebih mendalam mengenai performa mobil yang didatangkan langsung dari Jepang tersebut.

(ian/sts)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.