Sukses

Bengkel Motor Lesu Gara-gara Pemotor Takut Dikira Geng Motor

Keberadaan geng motor yang meresahkan tak cuma ada di Indonesia. Adalah negara bagian Australia Queensland yang mengalami hal serupa.

Liputan6.com, Brisbane Keberadaan geng motor yang meresahkan tak cuma ada di Indonesia. Adalah negara bagian Australia Queensland yang mengalami hal serupa.

Hal ini mendorong pemerintah daerah setempat menelurkan aturan anti geng motor, yang dikenal Vicious Lawless Association Disestablishment Act pada Oktober 2013 lalu.

Namun, aturan ini ternyata memberikan dampak bagi pengusaha bengkel motor di negara tersebut. Matt Jones, pemilik bengkel modifikasi Nundah Rocker Classic Motorcycle mengatakan bisnis sepeda motor menjadi lesu sejak aturan keluar. 

"Ketika aturan hukum mulai dilaksanakan, itu tidak lama membuat sepi workshop kami. Biasanya kami melakukan layanan perbaikan, pemeliharaan  dan penjualan sepeda sepeda motor," jelas dia melansir laman Brisbane Times, Senin (10/3/2014).

Dia mengaku usahanya mengalami penurunan dalam jumlah permintaan perbaikan maupun pemeliharaan motor. Dari hitungan, penurunan mencapai 50% kurun November atau Desember.

Maklum tindakan hukum VLAD memungkinkan polisi untuk menghentikan orang di tengah jalan yang diduga terkait dengan geng kriminal untuk diinterogasi.

Meskipun pemerintah mengatakan pengendara biasa tidak akan terpengaruh, Jones mengatakan aturan memicu ketakutan orang berkendara di jalan.

"Saya pikir bisnis telah terpukul karena fakta bahwa orang memakai motor tidak banyak, karena cakupannya lebih dari polisi," katanya.

Andrew Badcock, Managing Director Motorcycle dari bengkel modifikasi ProCycle Dyno mengaku ikut merasakan hal serupa.

"Kami melihat orang-orang umumnya tidak naik motor, kita biasanya telah melakukan perbaikan lima atau enam dalam seminggu sebelum adanya aturan dan sekarang sudah menurun hingga hanya dua dalam seminggu," tutur dia.

Baddock juga mengungkapkan, bisnis bengkel modifikasi lain ikut turun dan masih ada yang sedang berjuang untuk
kembali menarik pelanggan.

Baddock mengaku bahkan pada Februari lalu bertemu dengan Tim Nicholls, pejabat keuangan Queensland untuk
membahas dampak peraturan tersebut.

Sejumlah saran diajukan termasuk mengubah undang-undang agar memungkinkan pengendalian gangster dari para pengendara dengan cara khusus.

"Itu akan dilihat sebagai itikad baik pemerintah untuk komunitas sepeda motor yang sekarang menjadi musuh pemerintah. Kedua, hal itu juga akan menjadi dorongan yang kuat bagi pengendara untuk kembali karena mereka memiliki keleluasaan bergerak dalam koridor hukum lalu lintas.

Usai bertemu, Nicholls mengaku prihatin tentang dampak dari aturan tersebut. "Ia menyadari masalah tersebut dan mereka telah berbicara dengan komisaris polisi dalam kaitannya dengan kegiatan polisi di jalan," jelas Baddock.

Nicholls pun menyatakan bersama sesama rekannya akan mengkaji kembali aturan ini dan ide dari pengusaha.

Jones mengaku dia akan bertahan meskipun bisnisnya menurun tetapi tidak yakin tentang masa depan dari bisnisnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.