Sukses

Ketahui 2 Tanda Pasangan Ingin Putus Hubungan

Banyak orang yang khawatir tentang perpisahan. Mereka sebenarnya ingin putus tetapi sisi lain tidak ingin menyakiti perasaan pasangan.

Liputan6.com, Jakarta Google Trends menemukan jika ternyata banyak orang yang melakukan pencarian di Google tentang “Kapan harus putus?”.
 
Biasanya pertanyaan semacam itu timbul karena seseorang sudah merasa tidak nyaman lagi dengan pasangan. Akibatnya banyak yang diam-diam berhenti dari hubungannya.
 
Dalam konteks ini, mereka tidak ingin memulai percakapan jadi mengungkapkannya dengan perilaku mereka.
 
Melansir laman CNBC, Selasa (6/12/2022), baru-baru ini seorang psikoterapis dan CEO Spoke, Lia Love Avellino menceritakan bahwa banyak klien yang mencoba keluar dari suatu hubungan tetapi tidak tahu caranya.
 
Banyak orang yang khawatir tentang perpisahan. Mereka sebenarnya ingin putus tetapi sisi lain tidak ingin menyakiti perasaan pasangan.
 
Jadi mereka cenderung menghindari percakapan soal putus. Tanda-tanda bahwa mereka tidak tertarik mungkin bersifat pasif-agresif. Di bawah ini ada dua tanda pasangan anda ‘diam-diam berhenti’ dari hubungan 
 
1. Mereka berhenti mengadvokasi 
 
Memberi tahu pada pasangan tentang apa yang anda butuhkan baik secara emosional maupun fisik memang bisa menimbulkan konflik tapi itu juga menandakan bahwa kepedulian.
 
Jika pasangan tampak tidak tertarik mengomunikasikan hal tersebut kepada Anda, kemungkinan artinya mereka telah melepaskan diri dari hubungan romantis kalian berdua.
 
Contoh, biasanya pasangan cemburu dan mengatakannya tapi kali ini tidak. Itu bisa bermakna dua, dia menghindari konflik atau tidak lagi minat terhadap hubungan yang sedang dijalani.
 
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tips Lain

2. Mereka tidak lagi berusaha menahan amarah
 
Alih-alih melakukan percakapan langsung, pasangan anda mungkin menjadi bertingkah di luar karakternya. Kemungkinan mereka berhenti karena merasa bahwa pasangannya tidak bisa memenuhi kebutuhannya.
 
Mereka melampiaskan agresi pada hubungan, alih-alih menyelesaikannya. Contohnya, hal-hal yang sebelumnya mereka sukai seperti memasak untuk makan malam berdua menjadi tidak lagi dilakukan.
 
Sebenarnya tindakan seperti ini bertujuan untuk memutus hubungan tapi terkadang ada rasa tidak enak yang muncul sehingga memutuskan untuk berhenti diam-diam.
 
Ketahui apakah Anda paranoid atau perseptif?
 
Sulit untuk mengetahui apakah Anda memamg menangkap tanda-tanda atau menciptakannya. “Terkadang kita tidak bisa membedakan antara paranoid dan persepsi,” kata Avellino.
 
Jika merasa pasangan mulai melepaskan hubungan, beri tahu faktanya secara spesifik pada mereka soal apa yang selama ini anda perhatikan.
 
Misalnya, Anda bisa berkata “Aku tidak melihat kamu memasak lagi”. Hal ini bisa menimbulkan gesekan tetapi ketahuilah bahwa Anda tidak menciptakannya melainkan mengungkapkannya.
 
“Terkadang kita berpikir jika kita menghindari percakapan dan tidak mengatakannya itu artinya kita menjaga perdamaian tapi sebenarnya tujuan Anda bukan untuk menciptakan masalah melainkan mengungkapkannya dengan mengatakan apa yang anda perhatikan. Anda tidak menuduh tetapi sedang jujur tentang apa yang terjadi” tambah Avellino.
 
 
Penulis: Nita Suci Lydiarti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini