Sukses

Perjalanan Denny Wirawan dalam LANGKAH Spring Summer Collection

Telah 25 tahun berkarya, perancang mode Denny Wirawan, terus mempersembahkan karya terbaiknya dengan mengangkat keindahan wastra Indonesia

Liputan6.com, Jakarta Telah 25 tahun berkarya, perancang mode Denny Wirawan, terus mempersembahkan karya terbaiknya dengan mengangkat keindahan wastra Indonesia serta menggaungkan budaya Indonesia hingga ke mancanegara. Didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation, Denny Wirawan mempersembahkan pagelaran tunggal bertajuk Langkah Spring Summer Collection 2023 di Grand Ballroom InterContinental Jakarta Pondok Indah (28/09).

“Konsistensi Denny Wirawan dalam menghadirkan karya memiliki ciri khas sejak awal kiprahnya, yaitu tak berhenti menggunakan wastra Indonesia dan mengubah helaian kain menjadi sebuah pakaian yang membuat bangga siapa pun yang memakainya. Kecintaan Denny terhadap budaya Indonesia inilah yang sejalan dengan visi dan misi kami untuk mengajak masyarakat bersama-sama mencintai serta melestarikan kebudayaan Indonesia yang sangat beragam. Berbekal kepiawaiannya, Denny juga selalu menularkan inspirasi bagi generasi muda tanah air, khususnya dalam program mengangkat batik Kudus agar terus lestari dan dikenal masyarakat luas,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

“Diawali satu langkah, dan hingga sekarang pun saya masih terus melangkah, masih terus berproses dan belajar,” ujar Denny Wirawan yang mengawali kariernya sejak menelurkan label dengan namanya sendiri pada tahun 1996. 

Dalam koleksi Langkah, Denny mengangkat berbagai wastra dari Bali yang dihadirkan dalam 52 karya menggunakan berbagai kain Bali di antaranya kain tenun endek, kain gringsing, kain songket, yang dipadukan dengan batik Kudus, dan dihadirkan dalam tiga sequence. Seluruh material yang digunakan didapatkan langsung dari tangan perajin di berbagai pelosok Bali, melalui perjalanan yang dilakukan oleh Denny.

“Konsep pagelaran ini memadukan antara trunk show yang menghadirkan koleksi busana yang wearable, namun saya juga ingin menghadirkan rangkaian koleksi yang mewakili proses saya berkarya selama ini. Akan ada ready-to-wear deluxe, juga gaun malam yang menggunakan wastra Bali. Kain-kain Bali yang saya pilih, beberapa memiliki cerita serta nilai-nilai yang menarik,” ujar Denny. 

Sequence pertama yang menampilkan koleksi ready-to-wear, Denny banyak menggunakan tenun endek. Yang unik, tenun endek yang digunakan sebagian menggunakan proses pewarnaan alam, sehingga turut mendukung upaya ramah lingkungan di Singaraja. Lalu pada sequence kedua, Denny memilih helaian kain gringsing yang didapatkannya dari perajin di Karangasem untuk dipadukan bersama batik Kudus. Kain gringsing yang merupakan jenis kain warisan kebudayaan kuno Bali, biasa dipakai dalam upacara khusus. Proses pembuatannya yang rumit dan memakan waktu membuat Denny kemudian mengkreasikannya tanpa memotong helaian kain gringsing tersebut. 

Pada sequence tiga, Denny menggunakan kain songket Bali. Selain memilih kain songket dengan proses pewarnaan alam, ada pula kain songket yang dibuat dengan prinsip sustainable fashion pada material benangnya. Jadi, pada jalinan lungsin dan pakan tenun, benang pakan menggunakan sisa-sisa benang limbah yang dipintal ulang. Hasilnya, akan terlihat perpaduan warna yang unik jika dilihat dari dekat. Kain songket ini khusus dibuat oleh perajin dari daerah Sidemen.

Sebagai pelengkap keseluruhan koleksi, Denny membuat perhiasan yang terinspirasi dari perhiasan otentik Bali yang dikreasikan lebih modern di perajin perhiasan yang ada di Solo, serta dua area di Bali, yaitu di Celuk dan Bangli. Yang menarik, untuk pembuatan perhiasan tradisional seperti yang dipakai oleh penari atau pengantin Bali menggunakan material logam khusus yang asalnya dari perajin di daerah Bangli saja. Bahkan jika material perak yang digunakan artisan perak di Celuk dan perajin di Solo bisa disepuh emas, material logam asal Bangli yang dapat memberikan efek lentur dan tipis seperti kertas tersebut hanya dapat menerima proses pencelupan dengan menggunakan emas asli, yaitu emas berkadar 22 karat dan 24 karat. Kesungguhan Denny dalam menampilkan koleksi Langkah pada perayaan 25 tahun berkarya ini memberinya semangat lebih untuk terus menjelajahi kekayaan budaya Indonesia dengan segala prosesnya yang memberikan hasil luar biasa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.