Sukses

Buat Wanita, Simak Nih Tips Perawatan Kulit Saat Memasuki Masa Menopause

Bagi sebagian orang, bebas dari menstruasi mungkin merupakan hal yang positif karena tidak lagi mengalami sakit perut atau perubahan hormon lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Ketika seorang wanita mengalami menopause, akan terjadi beberapa perubahan baik dari dalam maupun luar. Salah satu yang paling terlihat adalah kondisi kulit.

Karena berubahnya kondisi kulit tersebut, mungkin terlihat lebih keriput atau muncul flek dan penuaan, perawatan kulit selama masa menopause jadi ikut berubah. Jadi, Anda perlu mengetahui perawatannya nya agar kulit tetap terjaga dan sehat.

Bagi sebagian orang, bebas dari menstruasi mungkin merupakan hal yang positif karena tidak lagi mengalami sakit perut atau perubahan hormon lainnya. Namun, di sisi lain, perubahan hormonal yang membawa menopause juga dapat memicu perubahan pada kulit yang mungkin tidak diinginkan.

“Kulit kita adalah bagian dari refleksi yang kita lihat saat bercermin, dan tidak terlepas dari perubahan menopause,” kata Dokter Kulit bersertifikat di Westlake Dermatology di Austin Kellie Reed, seperti dilansir Healthline, Jumat (23/9/2022). “Banyak orang…mungkin merasa identitas mereka adalah bagian dari penampilan mereka.”

Reed menekankan bahwa kecantikan lebih dari sekadar kulit. Akan tetapi, dia mengatakan bahwa paham tentang apa yang terjadi di dalam dan di luar tubuh dapat membantu Anda mempersiapkannya.

Bagaimana menopause mempengaruhi kulit?

Reed menjelaskan bahwa menopause memicu penurunan kadar estrogen yang dapat menyebabkan perubahan pada kulit, antara lain:

a. produksi kolagen menurun

b. peningkatan garis-garis halus dan kerutan

c. kulit lebih tipis dan kendur

d. kekeringan

e. peningkatan rambut wajah

f. jerawat

g. bintik matahari

Sebuah studi 2013 menunjukkan bahwa beberapa jenis kolagen mungkin menurun sebanyak 30 persen dalam lima tahun pertama pascamenopause. Lalu ada studi lain yang mengatakan, wajah wanita pascamenopause menua lebih cepat daripada pria. Jaringan lunak yang kendur adalah salah satu gejala penuaan wajah.

Menurut studi lain, kadar estrogen yang lebih rendah selama menopause terkait dengan perubahan kulit dan tanda-tanda penuaan.

Tinjauan tersebut mencatat bahwa lingkaran hitam memburuk pada wanita pasca-menopause yang tidur kurang dari 5 jam hanya untuk satu malam. Kajian tersebut juga menemukan bahwa kurang tidur dapat menyebabkan tingkat kehilangan air transepidermal yang lebih tinggi .

Meskipun penipisan rambut sering merupakan tanda penuaan, rambut wajah dapat muncul pada kulit pascamenopause.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara merawat kulit saat menopause

Dermatologis mengatakan tidak mungkin memutar waktu secara keseluruhan atau permanen. Penuaan adalah proses alami dan menopause adalah bagian darinya. Jadi, mau tidak mau Anda harus menerimanya.

Meski demikian, Anda tetap bisa merawat kulit walau sudah memasuki masa menopause. Bagaimana caranya?

Garis-garis halus

Garis-garis halus bisa menjadi tanda penuaan kulit pertama yang terlihat. Para ahli menyarankan tiga langkah perawatan kulit utama Anda perlu menggunakan produk yang mengandung peptida, retinol, dan tabir surya.

Kulit kering

Seiring bertambahnya usia, kulit kehilangan kelembapan, jelas Dokter Kulit dan Asisten Profesor Dermatologis di Icahn School of Medicine di Mount Sinai. Jadi, carilah produk yang mengandung asam hialuronat, gliserin, dan ceramide demi mempertahankan kelembapan kulit.

Rambut wajah

Jika punya masalah terkait tiroid, Reed menyarankan agar Anda lebih aik berbicara dengan dokter terlebih dahulu. Namun jika tidak, Anda bisa mempertimbangkan merawat rambut wajah dengan cara mencukur, menghilangkan dengan laser, atau cara lain sejenisnya.

Jerawat

Jika Anda berjerawat saat memasuki masa menopause, coba gunakan produk yang mengandung asam salisilat atau glikolat atau retinol.

Perubahan warna

Perubahan hormon dan kerusakan akibat sinar matahari selama bertahun-tahun dapat menyebabkan masalah pigmentasi, jelas Reed.

"Antioksidan topikal yang mencakup vitamin C membantu mengikat radikal bebas dari matahari dan polusi, merangsang kolagen, dan membantu mengatasi bintik hitam," kata Reed.

Sebuah tinjauan tahun 2021 menyarankan peptida mengurangi senyawa yang mendorong pigmentasi kulit.

Mengenakan tabir surya spektrum luas setidaknya SPF 30+ dapat mengurangi kerusakan lebih lanjut, kata Reed.

 

3 dari 3 halaman

Rutinitas perawatan kulit

Saat kondisi tubuh berubah, rutinitas perawatan kulit mungkin berubah juga.

Namun, tidak perlu terlalu rumit. Cukup dengan memilih beberapa produk dengan beberapa bahan yang efektif mungkin lebih dari sekadar cukup, seperti mengoleskan banyak krim, losion, dan serum.

Jaliman menyarankan untuk melakukan rutinitas perawatan kulit selama masa menopause dengan tips berikut ini:

1. Cuci wajah Anda dengan air hangat dan pembersih ringan yang mengandung ceramide, asam hialuronat, dan/atau gliserin.

2. Gunakan pelembab yang mengandung ceramide, asam hialuronat, dan/atau gliserin.

3. Oleskan tabir surya fisik SPF dengan SPF 30 atau lebih. Carilah zinc oksida non-nano di atas 10 persen.

4. Ulangi langkah ketiga setiap dua jam jika Anda berada di bawah sinar matahari.

5. Pada malam hari, gunakan pembersih yang sama dan produk anti-penuaan dengan peptida sebelum tidur.

Reed juga menyarankan untuk menggunakan produk dengan retinol di malam hari demi mengurangi kerutan dan jerawat jika ada.

“Mereka bisa mengering, jadi lebih sedikit, dan mulailah dengan formulasi yang kurang kuat,” kata Reed.

Produk dengan ceramide, asam hialuronat, dan gliserin dapat membantu mengunci kelembapan, sementara peptida dapat membantu mengurangi perubahan warna, garis halus, dan kerutan.

Reporter: Aprilia Wahyu Melati

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.