Sukses

BSI Salurkan 3.691 Hewan Kurban ke Seluruh Indonesia

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyalurkan 3.691 hewan kurban kepada masyarakat dhuafa di seluruh Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) menyalurkan 3.691 hewan kurban kepada masyarakat dhuafa di seluruh Indonesia. Penyerahan hewan kurban ini dalam rangka memperingati Hari Raya Idul Adha 2022.

Penyaluran hewan kurban ini bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat Nasional Bangun Sejahtera Mitra Umat (LAZNAS BSMU) dan 23 lembaga zakat lainnya. Keseluruhan hewan kurban ini dihimpun melalui pembelian hewan kurban melalui e-channel BSI Mobile.

Melalui e-channel tersebut, BSI menargetkan lebih dari 3.000 transaksi pembelian hewan kurban. Di samping itu, penghimpunan juga dilakukan melalui Kerjasama dengan LAZNAS BSMU dan mitra lainnya.

Direktur Utama Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi memberikan secara simbolik 3.691 ekor kurban kepada masyarakat dhuafa. Acara ini disaksikan oleh Komisaris Utama BSI Adiwarman Karim, Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta, Direktur Eksekutif LAZNAS BSMU Sukoriyanto Saputro dan Corporate Secretary BSI Gunawan Arif Hartoyo (dua dari kiri).

"Idul Adha ini menjadi semangat BSI untuk mengajak masyarakat berbagi kebahagiaan dengan menyalurkan hewan kurban terbaik, dimana saat ini BSI telah memberikan banyak kemudahan akses pembelian hewan kurban melalui BSI Mobile, BSI Hasanah Card dan channel-channel lainnya yang bekerjasama dengan lembaga LAZNAS terpercaya," jelas Hery dalam keterangan tertulis, Minggu (10/7/2022). 

Adapun proses kurban yang dilakukan BSI bersama LAZNAS BSMU ini mengikuti fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait penyembelihan hewan kurban di tengah merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK).

Salah satunya dengan mengikuti apa yang disarankan MUI untuk menyembelih hewan ternak yang sehat, setelah sebelumnya melakukan proses jual beli hewan kurban sesuai yang diizinkan pemerintah daerah setempat.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BSI Semakin Fokus Garap Pusat Keuangan Syariah di Dubai

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau BSI semakin fokus menggarap pasar keuangan di Dubai sebagai pusat ekonomi syariah dunia. Hal itu pun seiring dengan penguatan kerja sama oleh pemerintah Indonesia melalui kunjungan Presiden Joko Widodo ke Uni Emirat Arab (UEA) pada Jumat (1/7/2022) lalu.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan UEA khususnya Dubai adalah pusat ekonomi Islam dan investor keuangan syariah dunia.

Dengan demikian, potensi ekonomi Syariah yang dapat dioptimalkan, setelah BSI Representative Office Dubai hadir di Dubai International Financial Centre (DIFC).

"UAE adalah pusat ekonomi syariah atau keuangan Islam dunia. Tentu potensi pasar yang dapat BSI optimalkan sangat besar di Dubai. Hadirnya kami di Dubai pun akan menjadi penghubung perbankan dan keuangan Indonesia dengan pusat-pusat keuangan syariah dunia. Oleh karena itu, kami akan semakin fokus di Dubai, terlebih belum lama ini Presiden Joko Widodo mempererat hubungan Indonesia dengan pemerintah UEA,” tegas Hery.

Dia menambahkan, dalam jangka pendek maupun menengah, BSI belum memiliki rancana ekspansi ke negara-negara lain. Karena perseroan akan focus memaksimalkan potensi keuangan syariah global di sana untuk mewujudkan BSI sebagai Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025.

Secara bisnis, semakin fokusnya BSI menggarap pasar keuangan syariah global di Dubai memiliki alasan kuat. Dubai adalah basis investor di Timur Tengah.

Di mana pemerintah Indonesia menerbitkan semua Global Sovereign Sukuk di Nasdaq Dubai. Bahkan sekitar 30% investor Global Sukuk tersebut berasal dari kawasan Timur Tengah.

Kawasan Timur Tengah pun menawarkan potensi bisnis yang sangat besar. Dari sisi perdagangan, Indonesia memiliki volume yang signifikan dengan UEA.

 

 

3 dari 3 halaman

Nilai Perdagangan

Nilai perdagangan Indonesia–UEA pada 2021 mencapai USD 4 miliar, meningkat 37,88 persen dibandingkan dengan 2020 yang sebesar USD 2,9 miliar.

“Tentunya nilai ekonomi itu berpotensi terus bertumbuh ke depan seiring penguatan kerja sama Indonesia-UEA,” lanjut Hery.

Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo dan Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed bin Sultan Al Nahyan menyaksikan pertukaran dokumen IUAE-CEPA (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement) yang telah disepakati kedua negara di Istana Al Shatie, Abu Dhabi, pada 1 Juli 2022.

Selain itu, Hery menjelaskan potensi lainnya adalah dari segi diaspora Indonesia, terdapat 1 juta warga negara Indonesia yang tinggal dan bekerja di kawasan Timur Tengah sebagai tenaga migran.

“Pada pekan lalu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir saat mengunjungi kantor BSI di DIFC, Dubai dan mengatakan kehadiran BSI di UEA tak hanya untuk menjangkau pasar global, melainkan juga melayani kebutuhan perbankan para pekerja migran Indonesia.”

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.