Sukses

Pupuk Kaltim Salurkan Dana Zakat Karyawan Rp 9,4 Miliar Lewat Baznas

PT Pupuk Kalimantan Timur menyalurkan dana zakat senilai Rp 9,4 miliar yang berhasil dihimpun dari pemotongan gaji karyawan PKT setiap bulan selama satu tahun terakhir.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai perusahaan BUMN, PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT)  atau Pupuk Kaltim terus konsisten menerapkan prinsip ESG (environment, social, governance) dalam aktivitas perusahaan, yang salah satunya menyoroti terkait transparansi, termasuk di dalam pengelolaan zakat.

Kali ini, PKT kembali menyalurkan dana zakat senilai Rp 9,4 miliar yang berhasil dihimpun dari pemotongan gaji karyawan PKT setiap bulan selama satu tahun terakhir.

Guna mengoptimalkan pengelolaan zakat, UPZ PKT juga menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sejak 2019 dan telah menyalurkan zakat ke berbagai bidang dan kelompok masyarakat yang membutuhkan.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menghimbau perusahaan BUMN untuk segera menunaikan zakat dan membayarnya melalui Baznas.

"Pada kesempatan yang baik ini sayajuga mengimbau pada seluruh pejabat negara, seluruh pejabat di BUMN, seluruh perusahaan swasta dan seluruh Kepala Daerah beserta jajarannya di seluruh Indonesia untuk menunaikan kewajiban zakatnya melalui Baznas," ungkap Jokowi saat membayar zakat penghasilan melalui Baznas di Istana Negara, Jakarta, Selasa (12/4).

Pembayaran zakat melalui BAZNAS diharapkan bisa dikelola dengan profesional, sehingga bisa mensejahterakan masyarakat.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Umum PKT, Qomaruzzaman mengatakan, Sejak2019 PKT terus gencar untuk giatkan sadar zakat kepada para karyawan. UPZ juga terus bersinergi dengan berbagai lembaga terkait, baik di tingkat lokal maupun nasional seperti Baznas, guna mengoptimalkan penyaluran zakat.

"Kami percaya, melalui pengelolaan danpemanfaatan zakat yang tepat sasaran, dapat mendukung terjuwudnya kesejahteraan masyarakat," tuturnya.

Adapun dalam pengelolaan zakat, UPZ PKT terus konsisten menerapkan kebijakan untuk tidak menahan zakat sebagai kas. Pertanggungjawaban penyaluran danpengelolaan dana zakat juga dilakukan secara disiplin, melalui pelaporan berkala kepada paramuzakki (pemberi zakat).

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Porsi Penyaluran Dana Zakat

Selain menggandeng Baznas, penyaluran zakat yang dilakukan oleh UPZ PKT direalisasikan melalui berbagai program yang tetap mengacu pada 5 pedoman Baznas, yaitu meliputi bidangekonomi, kesehatan, dakwah, advokasi, serta pendidikan dan kemanusiaan.

Adapun alokasi porsi penyaluran dana zakat PKT meliputi 70 persen disalurkan oleh UPZ PKT untuk masyarakat sekitar sesuai dengan 8 kategori ‘asnaf’, dan 30 persen lainnya disalurkan melalui Baznas pusatuntuk nasional.

Beberapa program unggulan UPZ PKT dalam penyaluran zakat bagi masyarakat sekitar diantaranya blusukan bulanan untuk memberikan pelayanan medical check up gratis, Klinik Dhuafa, pemberdayaan ekonomi seperti modal dan bedah rumah,beasiswa pendidikan, santunan kemanusiaan, hingga ATM Beras yang mampu mengakomodasi 640 mustahik dalam satu bulan.

Konsistensi dan kinerja PKT dalam mengumpulkan dan mengelola zakat secara transparan juga mendapat pengakuan. PKT berhasil meraih penghargaan Unit Pengumpul Zakat terbaik kategori perusahaan BUMN selama 2 tahun berturut-turut pada ajang tahunan Baznas Award.

“Kami berharap, konsistensi PKT dalam hal pengelolaan dan pengumpulan zakat ini dapat terus dioptimalkan sebagai wujud komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip ESG,” tutup Qomaruzzaman

3 dari 4 halaman

Pupuk Kaltim Lirik Pasar Ekspor Baru

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) atau Pupuk Kaltim menjajaki pasar ekspor baru di luar Asia Pasifik. Ekspor tersebut dilakukan setelah kebutuhan pupuk dalam negeri terpenuhi.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi menegaskan, keberadaan BUMN adalah memastikan kebutuhan pupuk dalam negeri. Setelah kebutuhan domestik terpenuhi, pihaknya melakukan ekspor seiring peluang pasar global. Ia menuturkan, Asia Pasifik selama ini mendominasi tujuan ekspor. Namun, Pupuk Kaltim juga melihat pasar baru.

"Tadi saya sudah sampaikan ada beberapa perusahaan di Amerika Serikat, saya tidak sebutkan namanya. Itu terpaksa harus menutup pabrik amoniaknya karena mereka dengan harga gas sekarang itu rugi sampai USD 300 per ton amoniak,” kata dia.

Ia menambahkan, perusahaan di AS tutup sehingga pasar Amerika Latin menjadi terbuka. “Ada di pasar Meksiko dan daerah-daerah lain di Brazil. Kita akan penetrasi ke sana,” kata dia.

Rahmad menyampaikan mengenai tantangan ekspansi terutama berkaitan dengan modal dan teknologi. Untuk teknologi, Ia menilai, sumber daya manusia (SDM) Pupuk Kaltim.

"Kalau tantangan ekspansi, petrochemical ini adalah capital intensif dan high tech. Jadi tentu capital sangat penting, kita tidak ekspansi awur-awuran,” kata dia.

Tantangan lainnya yaitu mengamankan pasokan bahan baku. Hal itu disampaikan Direktur Keuangan Pupuk Kaltim, Qomaruzzaman.

"Dari sisi suppy chain kita selalu berusaha untuk mengamankan pasokan bahan baku yang impor kita mencari alternatif dari supply negara lain yang sudah mensupply ke kita,” kata dia.

Perseroan juga berusaha mengembangkan alternatif-alternatif kebutuhan bahan baku pada masa yang akan datang.

 

4 dari 4 halaman

Strategi Pengelolaan Keuangan

Untuk strategi pengelolaan keuangan yang menjadi prioritas Pupuk Kaltim pada 2021, SEVP Business Support Pupuk Kaltim Meizar Effendi menuturkan, pihaknya menerapkan cash management yang hati-hati atau prudent.

"Dengan melakukan program-program prioritas sesuai anggaran dan investasi kita lakukan, investasi juga prioritas. Kemudian ada yang disebut menyeimbangkan antara pengeluaran dan penerimaan di dalam valuta asing,” ujar dia.

Meizar menuturkan, pertimbangan strategi keuangan dengan memperhatikan antara lain mengoptimalkan pengelolaan inovasi sehingga dapat meningkatkan operasional proses yang lebih efektif dan efisien.

"Kemudian memperhatikan kepentingan stakeholder untuk menciptakan proses bisnis yang berkelanjutan dan adopsi strategi kepemimpinan demokratis, dan konsultatif dengan karyawan sehingga memberikan ruang seluas-luasnya pada karyawan memberikan ide pada perusahaan,” tutur dia. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.