Sukses

Zurich Syariah Sasar Posisi Utama Asuransi Syariah dengan Kembangkan Produk Halal

Zurich Syariah memperkenalkan produk barunya sebagai penyedia jasa asuransi dengan berfokus pada travelling.

Liputan6.com, Jakarta PT Zurich General Takaful Indonesia (Zurich Syariah) optimis bisa mencapai posisi utama sebagai penyedia jasa asuransi syariah di Indonesia. Rencana yang dilakukan adalah mengembangkan produk halal dan pasar ritel.

Nantinya, strategi bisnis yang ingin dijalankan ke depan adalah berfokus pada pelaku usaha Usaha Kecil Menengah Mikro (UMKM), pengembangan halal lifestyle, dan memperluas pendistribusian serta kerja sama di berbagai stakeholders (pemangku kepentingan).

Beberapa target yang tengah menjalani proses adalah menerbitkan lisensi operasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Juli lalu dan bekerja sama dengan PT Asuransi Adira Dinamika Tbk (Adira Insurance).

“Sebagai penduduk muslim terbanyak, Indonesia, kami melihat hal tersebut adalah potensi yang sangat besar,” jelas President Director Zurich Syariah Hilman Simanjuntak, Selasa (12/10/2021).

Saat ini, berdasarkan paparan data dari Hilman, tercatat bahwa perusahaan berada pada posisi terdepan dengan market share di industri asuransi syariah sekitar 12 persen.

Angka yang masih dinilai kecil ini dijadikan perusahaan sebagai motivasi untuk mendongkrak kembali peningkatan pada tahun-tahun ke depan.

“Dengan pondasi yang telah dibangun ditambah dengan dukungan keahlian global dan pendekatan yang berorientasi pada nasabah, Zurich Syariah dapat menghadirkan nilai lebih ke dalam industri asuransi syariah di Indonesia,” tambah President Director Adira Hassan Karim. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gaya Hidup Halal

Rancangan strategi mulai dipersiapkan untuk mencapai misi yang ditargetkan pada 2024. Inovasi yang dilakukan bisa dikatakan mengikuti tren yang sedang ramai di masyarakat, salah satunya perjalanan ibadah haji dan umrah.

“Kami menambahkan keunikan dari produk ini dengan mendukung perjalanan umrah dan haji,” jelas Rima saat menjelaskan inovasi dari produk baru perusahaan.

Pada 2019 lalu, tercatat ada 1 juta masyarakat yang pergi umrah. Angka tersebut dijadikan sebagai batu loncatan untuk meningkatkan angka tersebut usai pandemi. Namun, terlepas dari itu, ada perasaan nyaman yang ingin disuguhkan kepada seluruh nasabah ketika menggunakan program ini.

“Banyak sekali masyarakat yang berpikir tentang halal lifestyle ini ingin merasa aman dalam perjalanan mereka, seperti mencari makanan halal, tempat beribadah. Itu adalah salah satu yang akan kami sasar,” tambah Rima.

Keunikan dari produk ini sejalan dengan paparan yang sudah disampaikan Hilman sebelumnya dengan banyaknya jumlah penduduk muslim di Indonesia, peluang dan potensi tersebut akan coba untuk ditingkatkan dan dikembangkan.

“Bergesernya gaya hidup masyarakat ke konsep syariah memberikan peluang besar yang menjanjikan untuk bertumbuh dalam jangka panjang,” ujar Hilman. 

Menargetkan kebutuhan masyarakat dijadikan sebagai kunci utama untuk pengembangan dan target perusahaan untuk mencapai posisi utama sebagai penyedia jasa asuransi syariah di Indonesia. 

“Bukan hanya berfokus pada travelling, tapi bagaimana kita memahami kebutuhan tersebut secara spesifik agar dengan penerapan gaya hidup yang mereka jalankan,” tambah Hassan. 

Reporter: Caroline Saskia

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini