Sukses

Program GESID Jadi Cara Cegah Permasalahan Gizi Remaja di 3 Wilayah

Saat ini, remaja Indonesia dihadapi dengan permasalahan gizi yang kompleks yakni triple burden of malnutrition.

Liputan6.com, Jakarta Kecukupan gizi dan nutrisi pada remaja sangatlah penting untuk memastikan bahwa para remaja menjadi generasi emas Indonesia.

Namun saat ini, remaja Indonesia dihadapi dengan permasalahan gizi yang kompleks yakni triple burden of malnutrition seperti kekurangan gizi, kelebihan berat badan, dan kekurangan zat gizi mikro dengan anemia.

Padahal, masa remaja merupakan masa yang sangat penting dalam membentuk perilaku yang berkaitan dengan kesehatan dan gizi.

Sebagai wujud kepedulian perusahaan terhadap permasalahan ini, Danone Indonesia mensosialisasikan panduan GESID (Generasi Sehat Indonesia) bersama Yayasan Lentera Anak untuk meningkatkan kesadaran remaja usia SMP dan SMA agar hidup lebih sehat melalui edukasi tentang: gizi seimbang, kesehatan reproduksi, serta pembentukan remaja yang berkarakter di Jakarta Timur, Bekasi dan Bogor.

Dari populasi remaja yang sebesar sepertiga populasi di Indonesia, namun data Balitbangkes 2015 mencatat 52,5 persen remaja mengalami defisensi energi berat, di mana mereka mendapatkan kurang dari 70 persen energi dalam konsumsi makanan hariannya.

Kondisi ini diperparah dengan kondisi prevalensi anemia pada anak remaja yang naik dari 18,4 persen pada tahun 2013 menjadi 32 persen pada tahun 2018 (Riskesdas, 2013).

Di sisi lain, hasil Survey Kesehatan Berbasis Sekolah (GSHS, 2015) status gizi pelajar SMP dan SMA 15,8 persen gemuk, 7,9 persen kurus, 5,2 persen obesitas.

Hal ini dikarenakan kurangnya konsumsi buah dan sayur, tidak atau jarang sarapan dan tingginya konsumsi fast-food dan minuman bersoda.

Selain itu penyebab lainnya adalah perkawinan anak juga menjadi salah satu faktor risiko dari masalah kesehatan serta gizi ibu dan anak (Profil Anak, 2020)

Kurangnya kepekaan terhadap kebutuhan nutrisi pada remaja pasti berdampak pada munculnya isu-isu kesehatan yang berdampak pada produktifitas mereka hingga di usia dewasa.

Padahal, Indonesia membutuhkan remaja yang produktif, kreatif, serta inovatif demi menciptakan generasi emas yang berdampak pada kemajuan bangsa. Hal tersebut hanya dapat dicapai apabila remaja sehat dan berstatus gizi baik.

Subkoordinator Penjaminan Mutu Pendidikan, Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemddikbudristek Yusuf Rokhmat, mengapresiasi komitmen Danone Indonesia dan Yayasan Lentera Anak yang telah menginisiasi program ini demi terciptanya Indonesia sehat.

Hal ini senada dengan kebijakan merdeka belajar yang tertuang dalam agenda RPJMN 2020-2024 tentang Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing melalui hadirnya pendidikan yang bermutu.

"Tentunya, hal ini tidak luput dengan pentingnya kesehatan bagi para remaja selaku peserta didik. Untuk itu, kami senantiasa mendorong program kolaborasi dan upaya satuan pendidikan untuk menanamkan, menumbuhkan dan mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik melalui pendidikan, pelayanan kesehatan dan pembinaan sekolah,” jelas dia.

Menyadari akan pentingnya intervensi terhadap kesehatan remaja khususnya pemahaman akan kebutuhan gizi dalam bentuk edukasi, Danone Indonesia bekerjasama dengan FEMA IPB menghadirkan panduan GESID (Generasi Sehat Indonesia) yang ditujukan bagi remaja sekolah menengah, tingkat SMP hingga SMA yang dihadirkan sejak akhir 2020 lalu.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Buku Panduan

Panduan GESID dengan fokus untuk pencegahan stunting dengan membangun generasi sehat melalui gizi dan kesehatan meliputi gizi seimbang, gizi remaja, anemia, 1000 HPK dan stunting, pubertas dan merawat kesehatan reproduksi sehingga rantai stunting dapat diputus sejak dini.

VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto mengatakan, buku panduan GESID yang kami susun berbicara mengenai tiga pilar utama bagi para remaja, yaitu Aku Peduli, Aku Sehat, dan Aku Bertanggung Jawab.

Ketiga pilar ini tidak hanya mengajarkan tentang komposisi makan yang dapat memenuhi kecukupan gizi para remaja, tetapi juga bagaimana hal itu akan memengaruhi mereka di masa mendatang dan mengajak mereka untuk bertanggung jawab atas diri mereka.

Selanjutnya, program GESID ini akan diimplementasikan di sekolah-sekolah di Indonesia melalui kolaborasi bersama Yayasan Lentera Anak khususnya di tiga area yakni Jakarta Timur, Kota Bekasi dan Kabupaten Bogor.

Adapun hal ini sejalan dengan misi kami yakni membawa kesehatan sebanyak mungkin orang melalui produk maupun inisiatif kami.”

Dalam sosialisasi program GESID di tiga area tersebut, Danone Indonesia menargetkan jangkauan program sebanyak 7.500 Siswa, 60 Guru dari 30 Sekolah.

Lisda Sundari - Ketua Yayasan Lentera Anak menjelaskan upaya menjangkau para remaja, guru selaku target utama dari program, pihaknya berupaya untuk mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan seperti pemerintah, institusi pendidikan dan para orang tua.

"Kami juga berusaha mensosialisasikan panduan GESID ini melalui penguatan kegiatan Unit Kesehatan Sekolah serta sosialisasi langsung yang dilaksanakan secara daring. Kami juga memilih 300 siswa untuk menjadi Duta Gesid yang akan diberikan pelatihan khusus seperti manajemen Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan Protokol Kesehatan, Remaja dan Permasalahannya, Gizi Seimbang dan Mencegah Perkawinan pada Anak,”jelasnya.

Melalui panduan GESID ini, diharapkan sekolah sebagai institusi pendidikan dapat membantu mengedukasi dan memantau kondisi gizi para remaja yang ada disekolahnya.

Ahmad Fauzi – Perwakilan Guru SMPI Daarul Jannah menyampaikan apresiasinya terhadap program GESID yang memiliki fokus terhadap kesehatan gizi remaja.

“Panduan GESID yang memiliki fokus khususnya pada aspek edukasi gizi dan nutrisi hingga membangun kesadaran akan tanggung jawab terhadap kesehatan remaja ini sangatlah membantu kami selaku guru yang ada di sekolah. Melalui panduan ini kami dapat memahami secara jelas tiga area yang perlu ditanamkan oleh siswa untuk menjadi Generasi Peduli, Sehat dan Bertanggung Jawab.”

Danone Indonesia berharap program ini dapat dilakukan di banyak sekolah menengah lain, sehingga akan lahir duta-duta GESID yang membantu lebih banyak remaja untuk memahami dan menerapkan pola makan dengan gizi seimbang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.