Sukses

Tips Berhenti Menjadi Orang Perfeksionis

Tips menjadi orang yang tidak perfeksionis.

Liputan6.com, Jakarta Seperti kekuatan alam lainnya (angin, api, atau air), terlalu banyak hal dapat menyebabkan kekacauan. 

Ketika hujan membasahi bumi, misalnya, pikirkan tentang bagaimana ia hidup kembali dan membawa kehidupan baru pada segala sesuatu yang disentuhnya. Tetapi hujan yang berlebihan dapat menyebabkan banjir dan meninggalkan jejak kehancuran setelahnya.

Prinsip yang sama berlaku untuk perfeksionisme. Anda sudah tahu manfaat menjadi teliti, berorientasi pada detail, teliti, dan sukses. Tantangan datang ketika mengejar hal-hal ini tidak mengarah pada perasaan sejahtera dan puas.

Terus berusaha untuk mendapatkan segalanya dengan benar dan menjadi yang terbaik dapat berpengaruh negatif pada hubungan pribadi, kesehatan, dan kesejahteraan.

Melansir dari laman lifehack.org, dengan langkah-langkah berikut ini, berpikirlah lebih dalam dan lebih luas tentang bagaimana Anda dapat mempertahankan standar tinggi tersebut tanpa mengalami konsekuensi negatif.

1. Akui

Seorang peneliti mengatakan bahwa kesadaran adalah 90 persen dari solusi. Ketika Anda sadar, dan mengakui sesuatu dalam hidup, hal itu kehilangan kekuatannya. 

Ketika menjatuhkan pilihan untuk sadar, sekarang Anda akan kembali ke kursi pengemudi dan dapat mengendalikan diri sendiri dengan baik.

2. Mengerti

Tentu ada alasan mengapa seseorang berjuang untuk menjadi sempurna. Mungkin belajar, perlu mencapainya di suatu tempat di sepanjang jalan atau seseorang memuji Anda di beberapa titik, dan komentar semacam itu akan membuat merasa layak dan diakui.

Pertimbangkan apa yang mendorong perfeksionisme Anda. Menjadi seorang perfeksionis, tidak peduli seberapa menyakitkan atau bermasalahnya hal itu, kemungkinan akan membantu Anda dalam beberapa hal, jadi cobalah untuk memahami alasan di baliknya.

3. Identifikasi konsekuensi

Berdasarkan sebuah artikel, perfeksionisme dapat menyebabkan produktivitas rendah, hubungan bermasalah, kurang percaya diri, kecemasan, depresi, sampai pikiran untuk bunuh diri. Dorongan yang Anda banggakan ini dapat menimbulkan kerugian. 

Bagaimana perfeksionisme memengaruhi kesehatan dan kebugaran?. Apakah melewatkan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang baru karena takut Anda tidak akan melakukannya dengan sempurna?.

Kecenderungan perfeksionis tersebut dapat membatasi karier jika tidak dikenali dan dikelola dengan baik.

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

4. Ketahuilah bahwa Anda cukup

Banyak orang menyalahkan diri sendiri karena tidak 'cukup' untuk sesuatu misalnya cantik, bugar, kaya, sukses, di rumah, dll. Anda cukup bahkan lebih dari cukup.

Semua orang pantas mendapatkan cinta, kebahagiaan, dan kesuksesan, terlepas dari hal-hal yang dilakukan atau seberapa sempurna orang tersebut. 

5. Lakukan hal terbaik setiap hari

Ketika melakukan yang terbaik, Anda dapat beristirahat, mengetahui bahwa telah melakukan semua yang bisa dilakukan.

Hidup tanpa penyesalan dan mungkin ingin melakukan hal-hal yang lebih baik. Anda tidak dapat mengubah apa yang telah terjadi, jadi menggunakan energi untuk menyalahkan diri sendiri tentang hal itu tidak akan menghasilkan apa pun.

Melepaskan, melanjutkan, dan menggunakan waktu dan energi Anda untuk membuat segalanya lebih baik di lain waktu.

6. Berdamai dengan kegagalan

Mungkin pernah mendengar banyak sekali cerita tentang orang-orang sukses yang telah menggunakan kegagalan mereka sebagai batu loncatan menuju sukses.

Jika Anda tumbuh dan berjuang, kemungkinan banyak gagal memang ada misalnya membuat kesalahan, mengacaukan, dan mengecewakan orang lain.

Ketika itu terjadi, ingatlah bahwa Anda telah melakukan kesalahan, tetapi Anda bukanlah kesalahan itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.