Sukses

Lemak Perut vs Lemak Paha, Mana Lebih Berbahaya dan Tersulit Dihilangkan?

Lemak perut dan paha memiliki sifat yang sangat berbeda dan besarnya risiko yang ditimbulkannya pada tubuh.

Liputan6.com, Jakarta Saat kita membahas lemak, kita sering berharap dapat mendistribusikannya ke tempat-tempat yang paling kita inginkan di tubuh.

Namun kebanyakan dari kita mengeluhkan hal yang sama, lemaknya malah berada di area yang paling tidak diinginkan, yaitu perut dan paha kita.

Selain karena keduanya merupakan area yang paling sulit untuk menurunkan berat badan, lemak perut dan lemak paha juga memiliki sifat yang sangat berbeda dan besarnya risiko yang ditimbulkannya pada tubuh kita. Berikut ulasannya.

Apa itu lemak perut dan lemak paha dan bagaimana pembentukannya di dalam tubuh?

Lemak di sekitar perut dan paha terbentuk karena alasan yang mirip dengan pembentukan lemak di setiap dan semua bagian tubuh lainnya.

Jika Anda mengonsumsi lebih banyak energi daripada yang sebenarnya digunakan tubuh, ada kemungkinan energi itu disimpan dalam bentuk lemak.

Namun lemak perut, adalah lemak berlebih yang mengelilingi perut dan daerah perut. Terutama terdiri dari lemak visceral yang membungkus organ dalam dan menimbulkan risiko besar bagi kesehatan seseorang. Sementara lemak perut paling umum terjadi pada pria, lemak paha lebih rentan terjadi pada wanita, terutama dengan tubuh berbentuk buah pir, dilansir dari TimesofIndia.

Berbeda dengan lemak visceral yang tidak sehat, lemak paha terdiri dari lemak subkutan yang mungkin memiliki beberapa manfaat potensial.

Lemak subkutan ditemukan langsung di bawah kulit dan merupakan lemak yang diukur menggunakan kaliper lipatan kulit untuk memperkirakan total lemak tubuh.

 

Simak Video Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Lemak perut vs. lemak paha: Mana yang lebih berbahaya dari keduanya?

Menurut sebuah penelitian, lemak perut dipandang sebagai risiko kesehatan yang lebih besar daripada lemak pinggul atau paha.

Sementara lemak di perut terdiri dari lemak visceral, ia berperan besar dalam resistensi insulin, meningkatkan risiko diabetes dan juga menyebabkan penyakit jantung.

Selain meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes, peneliti menambahkan bahwa lemak perut khususnya dikaitkan dengan peningkatan risiko obesitas.

Di sisi lain, orang dengan lemak paha, yang paling umum pada wanita berbentuk buah pir, terlindungi dari penyakit metabolisme.

Yang mana yang lebih sulit untuk dihilangkan?

Dengan mempertimbangkan sejumlah upaya dan kerja keras yang dilakukan untuk mengurangi lemak perut dan paha, tidak perlu dikatakan bahwa kedua lemak ini paling sulit untuk dikurangi.

Namun, menurut penelitian, lemak perut mungkin lebih sulit dihilangkan daripada lemak paha. Itu karena, lemak perut memiliki jumlah sel lemak yang lebih tinggi sehingga tidak mudah merespons proses pemecahan lemak, yang dikenal sebagai lipolisis.

Tubuh kita terbagi menjadi dua sel lemak, yaitu sel alfa dan beta. Sel alfa lebih responsif terhadap proses pemecahan lemak dan lebih cepat, sedangkan sel beta adalah kebalikannya.

Berbeda dengan area seperti kaki, wajah dan lengan, serta perut yang memiliki sel beta yang membuat lemak sulit untuk dikurangi dengan mudah maupun menurunkan berat badan di area ini.

Namun, menurut penelitian, lemak perut adalah yang paling sulit dihilangkan karena lemak di sana jauh lebih sulit untuk dipecah.

Apa yang bisa kita lakukan?

Meskipun lemak perut dan paha dapat berbeda dalam berbagai hal, satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini adalah melalui diet sehat dan olahraga teratur.

Mulailah dengan mencegah lemak tidak sehat dan hindari makan gula dan garam yang berlebihan. Selain itu, lakukan aktivitas dan diet yang akan membantu Anda mengurangi lebih banyak lemak visceral dari perut, karena itulah lemak yang paling tidak sehat di antara semua jenis lemak lainnya.

3 dari 3 halaman

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.