Sukses

Ingin Hubungan Awet, Hindari 5 Kesalahan Ini Walau Umum Terjadi

Seorang psikoterapis menuturkan kesalahan-kesalahan umum yang dapat melukai pasangan hingga dapat mengakhiri sebuah hubungan.

Liputan6.com, Jakarta Bukan rahasia lagi bahwa hubungan yang berjalan baik, membutuhkan upaya agar sukses. Demi menciptakan hubungan yang sehat, banyak pasangan berusaha menghindari kesalahan yang sama yang dilakukan orang tua mereka - atau meniru pasangan yang tampaknya benar-benar awet setelah bertahun-tahun.

Meskipun strategi ini bisa membantu, mereka tidak serta merta mencegah pasangan dari melakukan kesalahan. Terkadang, masih banyak pasangan melakukan kesalahan hubungan yang sama.

Bahkan kesalahan tersebut, bisa terjadi berkali-kali. Namun bila pasangan dalam hubungan bisa mengakui kesalahan ini - dan mengambil langkah untuk bangkit kembali, tentu ini dapat memperbaiki dan memperkuat hubungan.

Berikut adalah kesalahan paling umum yang dilakukan pasangan, menurut Business Insider, Minggu (7/3/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Apa Saja?

1.  Menunda Kebahagiaan

Banyak pasangan mengatakan hal-hal seperti, "Kita akan bahagia begitu kita pindah ke rumah yang lebih besar," atau, "Kita akan memiliki lebih banyak waktu bersama setelah anak-anak tumbuh besar."

Namun, menunda kebahagiaan dapat berarti bahwa mereka tidak akan menikmati hubungan mereka (atau kehidupan mereka) di masa sekarang.

Pendekatan yang lebih sehat adalah merangkul di momen apa pun Anda berada. Akan ada periode di mana Anda akan memiliki lebih sedikit waktu untuk satu sama lain dan saat-saat ketika Anda mengalami tantangan serius.

Tetapi hambatan ini bisa menjadi peluang untuk tumbuh lebih kuat sebagai pasangan jika Anda menerima di sini dan sekarang dan berusaha untuk menjadi bahagia seperti yang Anda bisa dalam keadaan Anda saat ini.

2. Mengabaikan Masalah

Dapat dimengerti bahwa Anda mungkin menghindari percakapan yang sulit ketika hubungan Anda sedang tergoyah karena Anda tidak ingin mengambil risiko memperburuk keadaan.

Tetapi menyangkal masalah tidak akan membuat mereka pergi. Bahkan, masalah yang tidak teratasi cenderung menjadi lebih buruk dari waktu ke waktu.

Tentu saja, waktu adalah segalanya ketika Anda mengemukakan masalah - tetapi jangan gunakan ini sebagai alasan untuk menghindari membicarakan masalah.

Tidak pernah ada waktu yang tepat untuk mengadakan percakapan yang sulit, dan sementara Anda mungkin berdebat atau tidak setuju, lebih baik untuk mengatasi masalah secepatnya sehingga Anda dapat mulai memperbaikinya segera.

 3.  Menerima Keadaan Satu Sama Lain

Merasa yakin dengan perasaan pasangan karena Anda dapat membantu Anda merasa nyaman dalam hubungan. Tapi itu juga bisa menjadi lereng yang licin yang membuat Anda menerima begitu saja pasangan Anda.

Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa rasa terima kasih adalah komponen kunci dalam hubungan jangka panjang yang berhasil.

Sebuah studi tahun 2018 oleh para peneliti di Greater Good Science Center di University of California, Berkeley melaporkan bahwa rasa terima kasih membantu “hubungan mengatasi situasi yang sulit" dengan melindungi terhadap efek negatif dari masalah seperti kesulitan keuangan, merawat orang tua yang menua, dan berjuang melawan kanker dan depresi.

Tunjukkan penghargaan (terutama jika Anda merasa kurang dihargai). Mengekspresikan rasa terima kasih kepada pasangan Anda mungkin menginspirasi mereka untuk mengalami lebih banyak rasa terima kasih terhadap Anda.

Mengalami dan mengungkapkan rasa terima kasih dapat membantu hubungan Anda tumbuh seiring waktu saat Anda menghadapi tantangan hidup bersama.

3 dari 3 halaman

4. Terjebak dalam Kebiasaan

Membesarkan anak-anak, mengelola rumah tangga, dan mengelola kegiatan sehari-hari, kadang-kadang bisa lebih terasa memberatkan.

Kesibukan hidup juga dapat berarti lebih sedikit waktu yang dihabiskan untuk beromansa, yang dapat menyebabkan banyak pasangan terjebak dalam kebosanan karena mereka melakukan hal yang sama hari demi hari.

Lawan kecenderungan ini dengan bersenang-senang bersama secara proaktif. Sebuah studi tahun 1993 yang diterbitkan dalam Journal of Personal Relationships menemukan bahwa pasangan yang mencoba hal-hal baru dan menarik bersama-sama melaporkan tingkat kepuasan pernikahan yang lebih tinggi.

Dapat  Anda lakukan dengan menjelajahi tempat baru atau mempelajari keterampilan baru bersama, berpartisipasi dalam kegiatan baru yang akan membantu Anda menumbuhkan ikatan Anda.

5. Tidak Saling Mendengarkan

Kerap kali, beberapa orang menatap smartphone mereka tanpa mendengar apa yang dikatakan pasangan mereka. Orang-orang lain mulai mengerjakan argumen-argumen tandingan mereka tanpa berusaha memahami sudut pandang pasangan.

Tidak peduli apa bentuknya, tidak saling mendengarkan adalah masalah utama dalam suatu hubungan. Anda dapat mencegah dan memecahkan banyak masalah ini dengan mendengarkan apa yang dikatakan pasangan. Ingatlah bahwa mendengarkan tidak berarti "tetap diam".

Mendengarkan dengan sungguh-sungguh melibatkan upaya memahami apa yang dikomunikasikan orang lain. Lakukan kontak mata, ajukan pertanyaan, dan renungkan kembali apa yang menurut Anda pasangan Anda ingin katakan, sebelum berlanjut untuk mengutarakan pendapat Anda.

 

Reporter : Danar Jatikusumo

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini