Sukses

Ingin Anak Disiplin, Simak 8 Tips Ini

Membuat anak menjadi disiplin adalah tentang bersikap konsisten dan gigih.

Liputan6.com, Jakarta Amarah yang tak dapat dijelaskan. Memanggil Anda dengan nama yang tidak sopan, menggigit, mencabut rambut, tidak bertanggung jawab, dan lainnya. Apakah itu semua terdengar familiar? Apakah ini yang baru-baru ini dilakukan anak Anda?

Jika ya, maka anak Anda perlu belajar untuk mendisiplinkan anak. Membuat anak menjadi disiplin adalah tentang bersikap konsisten dan gigih. Berikut adalah beberapa tips untuk mendisiplinkan anak Anda versi Mag For Women:

1. Praktikkan Apa yang Anda Nasihatkan

Anak-anak belajar dengan meniru contoh. Jika mereka melihat Anda melanggar aturan, maka mereka tidak akan pernah mengikuti aturan itu sendiri.

Jadi, berikan contoh yang baik, jadilah orang tua yang disiplin dan bertanggung jawab, dan kemudian harapkan anak melakukan hal yang sama. Praktikkan apa yang Anda khotbahkan, selalu!

2. Konsisten

Salah satu pilar yang mendasari disiplin adalah konsistensi. Anda tidak dapat membuat 'pengecualian' sesuai dengan kenyamanan. Ini merugikan semua upaya mendisiplinkan anak.

Jika Anda mengatakan bahwa ia tidak dapat menonton TV setelah jam 7, maka harus selalu seperti itu. Jangan membuat anak memiliki alasan untuk 'membengkokkan' aturan.

3. Bersikaplah Gigih

Katakan sekali, dua kali, dan ucapkan selalu. Bersikaplah gigih dalam menasihati dan memberi contoh kepada anak Anda.

4. Jangan Menyerah pada Kondisi Emosional Anak

Ibu cenderung menjadi lunak saat anak mereka mulai menangis. Tapi cerdaslah; belajar untuk mengenali kapan dia benar-benar kesal secara emosional dan ketika dia hanya terlibat dalam melodrama emosional untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Biarkan dia tahu bahwa trik seperti itu tidak akan berhasil pada Anda.

Reporter: Dana Jatikusumo

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

5. Jangan Mudah Termanipulasi

Anak-anak tidak bersalah, tetapi pada saat yang sama mereka juga bisa sangat manipulatif. Jika Anda menolak memberikan cokelat kepadanya, dia mungkin memberi tahu Anda hal-hal seperti 'Ayah selalu memberikannya kepada saya karena dia mencintaiku. Anda tidak mencintaiku dan hal-hal seperti itu.

Jangan menyerah pada manipulasi semacam itu. Hanya mengerti bahwa dia masih anak-anak dan dia akan melakukan apa saja untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.

6. Bersikap tegas tetapi tidak ketat

Bersikaplah tegas tetapi tidak perlu ketat dalam menegakkan disiplin. Biarkan dia tahu bahwa 'tidak' berarti 'tidak' dan 'ya' berarti 'ya'

7. Bantu anak memahami konsep 'konsekuensi'

Anak Anda masih muda dan sering gagal memahami hubungan antara sebab dan akibat; tindakan dan konsekuensi. Jadi, Anda perlu bicara dengannya dan membantunya memahami dalam bahasa yang sederhana dan jelas. Misalnya, 'Jika Anda memukul ibu, ibu akan terluka dan mungkin perlu dirawat di rumah sakit'. Jelaskan arti konsekuensi dengan jelas dan mudah dimengerti.

8. Libatkan dia dalam membuat aturan

Biarkan dia tahu aturan apa yang harus dipatuhi. Libatkan dia dengan memberi tahu dia mengapa penting untuk memiliki aturan seperti itu. Biarkan dia tahu keuntungan jangka panjang dan manfaat dari aturan berikut. Semakin muda anak, semakin sederhana bahasa Anda saat menjelaskan dan memberikan contoh.

Tidak peduli seberapa tidak disiplinnya anak Anda, tetapi jangan pernah memukulnya. Itu bukan solusi. Anak Anda paling pantas mendapatkan cinta dan pengertian Anda. Jadi, selalu sabar dan suportif ketika mengajarkan disiplin kepada anak Anda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Miliarder adalah seseorang yang memiliki kekayaan bersih setidaknya satu miliar (1.000.000.000 atau seribu juta) unit mata uang tertentu.

    Miliarder