Sukses

Jokowi, Anak Kos Tak Mungkin Nyapres Jadi Terpopuler

Ruhut Sitompul kembali memastikan Jokowi, yang dinilainya sebagai anak kos tak mungkin maju sebagai capres. Itu jadi berita terpopuler.

Jelang Pilpres 2014, bursa capres kian santer terdengar. Nama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kian yang gemilang dalam sejumlah survei nasional, membuat lawan politiknya ketar-ketir meski pencapresan tersebut belum resmi disampaikan Jokowi. Bahkan, ada yang menyebut Jokowi sebagai anak kos yang tak layak maju sebagai capres.

Informasi tersebut menjadi 1 dari 5 berita terpopuler edisi Kamis 26 Desember 2013, selain kabar dari Bumi Serambi Makkah yang memperingati 9 tahun tsunami Aceh.

Berikut lima berita tersebut:

1. Makan Malam Mega-Jokowi-Ahok, Ruhut: Anak Kos Tak Mungkin Nyapres

Ruhut Sitompul mengomentari jamuan makan yang digelar Ahok untuk Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Jokowi. Juru Bicara Demokrat itu menyatakan, Demokrat tak gentar kedekatan Megawati dengan Jokowi-Ahok. Termasuk jika PDIP mengusung Jokowi dan Ahok dalam Pilpres 2014.

"Bersatu lagi jadi pasangan capres dan cawapres saat pilpres, aku pastikan mereka kalah. Memang Jakarta 1 tahun ini sudah berhasil? Nggak kok, ini reformasi demokrasi, rakyat sudah cerdas," kata Ruhut saat berbincang dengan Liputan6.com di Senayan, Jakarta, Kamis (26/12/2013).

Menurut Ruhut, selama masih ada Megawati, PDIP tak mungkin mengusung Gubernur DKI yang bernama lengkap Joko Widodo itu sebagai capres pada Pemilu 2014. Sebab, figur Megawati yang tak tergantikan di PDIP. "Hal mustahil saya katakan, ada anak kos on behalf partai, itu nggak mungkin," tegas Ruhut.

2. Dahsyatnya Tsunami Aceh 2004 dari Stasiun Luar Angkasa

Kedahsyatan dampak tsunami Aceh dan Samudera Hindia dapat disaksikan dari luar angkasa. Termasuk awak Expedition 10 yang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Kerusakan itu juga terekam di Phuket, Thailand, di mana cucu Raja Thailand Raja Bhumibol Adulyadej, Bhumi Jensen menjadi salah satu korbannya.

Sementara, pesisir pantai Pulau Simeulue tak terjadi kerusakan fatal. Kendati, letaknya berupa pulau dikelilingi lautan, saat terjadi amuk tsunami, kematian di Simeulue relatif minim. Salah satu faktor, masyarakat di sana memiliki kearifan lokal. Yakni, saat mengalami kejadian seperti ini, masyarakat seluruhnya lari ke bagian wilayah yang lebih tinggi.

3. Kepedihan Putra Sulung Ratu Atut

Kepedihan sedang melanda keluarga Ratu Atut Chosiyah. Setelah ditinggal sang kepala keluarga, Hikmat Tomet, kini giliran sang Gubernur Banten ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kesedihan dirasakan anak sulung Ratu Atut, Andhika Harzumy.

"Ayah baru meninggal. Sekarang ibu gini. Yang penting doa saja," kata Andhika usai menjenguk ibunda di Rutan Pondok Bambu, Jakarta, Kamis (26/12/2013).

Andhika yang juga anggota DPD ini enggan membahas apa pun tentang politik. Saat ini, keluarga hanya fokus untuk memberikan dukungan kepada Atut.

4. Darah Muda... Jokowi `Tes Vokal` Sebelum Duet dengan Rhoma Irama

Jokowi yakin tak akan kalah dari Raja Dangdut Rhoma Irama saat berduet dalam acara Jakarta Night Festival pada malam Tahun Baru 2014. Jokowi berjanji akan mempersembahkan penampilan terbaiknya membawakan lagu Darah Muda agar dapat mengimbangi Rhoma.

Alasan memilih tembang Darah Muda, karena Jokowi mengaku menyukai lagu tersebut. Selain itu, Jokowi masih merasa muda, sehingga cocok menyanyikan lagu tersebut. "Dan lagu Darah Muda karena saya masih muda," ucap dia sambil tertawa.

5. Pimpin Doa Peringatan Tsunami, Ulama Aceh Wafat Posisi Sujud

Salah satu tokoh agama di Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil, M Yakub (65), meninggal dunia saat memimpin doa bersama peringatan 9 tahun tsunami Aceh. Kabar duka ini disampaikan Danlanal Simeulue Letkol Laut (P) Anang Nurjatmiko.

Yakub meninggal sekitar pukul 09.00 WIB. Saat itu, Yakub tengah membaca doa setelah jamaah menyelesaikan pembacaan Surat Yasin bersama yang dipimpinnya.

Menurut Anang, Yakub tersungkur dalam posisi sujud. Dia sempat dilarikan ke pukesmas setempat. Hasil pemeriksaan tim medis, Yakub mengalami hipertensi atau darah tinggi. (Ali/Rmn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini