Sukses

[VIDEO] Jeritan Pilu Pedagang Asongan di Stasiun Nganjuk

Bocah pengasong ini hanya bisa berteriak ketakutan saat dihadang sejumlah anggota marinir.

PT Kereta Api (KAI) mulai membersihkan stasiun dari kehadiran pedagang asongan. Meski begitu, operasi pembersihan itu tak berjalan mulus dan mendapat perlawanan dari para pedagang.

Tayangan Liputan 6 SCTV, Jumat (20/12/2013) dini hari memberitakan, para pedagang di Nganjuk, Jawa Timur, dihadang polisi khusus dibantu marinir yang mengusir pedagang asongan saat mereka menawarkan dagangannya ke penumpang kereta yang sedang berhenti.

Seperti yang dialami bocah kecil ini. Pedagang asongan ini hanya bisa berteriak ketakutan saat dihadang oleh sejumlah anggota marinir. Bocah pengasong itu hendak naik gerbong kereta ekonomi Logawa yang sedang berhenti di Stasiun Nganjuk.

Ia bersama belasan pedagang asongan lainnya hendak menawarkan aneka makanan kepada para penumpang kereta jurusan Jakarta-Surabaya yang baru datang. Namun sejak beberapa hari terakhir, mereka kesulitan naik ke atas gerbong karena semua pintu sudah dijaga anggota marinir.

Anggota baret ungu ini memang ditugaskan menjaga stasiun untuk mengamankan kereta dari serbuan pedagang asongan yang menawarkan dagangannya.

Tak mampu menghadapi marinir, para pedagang hanya bisa menggerutu karena kehilangan sumber mata pencarian sejak dilarang berjualan di stasiun.

Sementara di Stasiun Madiun, belasan pedagang asongan nyaris bentrok dengan anggota polsus kereta api saat mengamankan kereta api dari kedatangan pedagang.

Upaya para pedagang naik ke atas gerbong kereta api Brantas yang baru datang juga tak berhasil. Sebab puluhan anggota polsuska menutup semua akses menuju rangkaian gerbong yang sedang berhenti.

Sudah belasan hari ini para pedagang dilarang menawarkan dagangannya kepada penumpang dengan naik ke atas gerbong. Sejak itu pula belasan pedagang tak punya penghasilan karena dagangannya tak bisa dijual ke penumpang kereta yang sedang berhenti. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini