Sukses

PT KAI: Kereta Nggak Bisa Berhenti Mendadak, Butuh 600 Meter

"Kereta api butuh jarak sekitar 600 meter dari titik rem hingga laju kereta benar-benar berhenti. Tapi kita tunggu pihak KNKT," kata Edi.

Direktur PT Kereta Api Indonesia Edi Sukmono memperkirakan Kecelakaan maut antara kereta commuter line jurusan Serpong-Tanah Abang dengan truk tangki bermuatan Bahan Bakar Minyak (BBM) bukan kesalahan pihaknya terutama sang masinis kereta. Sebab, dari pengakuan penumpang selamat terasa kereta mengerem. Namun, kereta tak bisa berhenti mendadak.

"Logikanya, kereta jalan di jalur, nggak mungkin jalan di rumput kalau tidak ada apa-apa," ujar Direktur PT KAI Edi Sukmono, di RSPP, Jakarta, Senin (9/12/2013).

Edi menjelaskan kereta api butuh jarak sekitar 600 meter dari titik rem hingga laju kereta benar-benar berhenti. Sehingga, masinis kereta yang diketahui bernama Darman Prasetyo tak bisa menghentikan laju kereta saat mobil truk tangki milik Pertamina itu tiba-tiba berada di perlintasan Pondok Betung, Jalan Bintaro Permai 3, Jakarta Selatan. Meski demikian, pihaknya masih menunggu penyelidikan dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Kereta api butuh jarak sekitar 600 meter dari titik rem hingga laju kereta benar-benar berhenti. Tapi kita masih menunggu pihak yang menyelidiki dari KNKT, semua, kita masih menunggu," tandas Edi.

Sejauh ini, korban meninggal dunia berjumlah 5 orang dan puluhan orang lainnya luka-luka. Korban luka dirawat secara terpisah di 3 rumah sakit, di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), RS Fatmawati, dan di RS Dr Sutoyo. (Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini