Sukses

Akses Plaza Semanggi Ditutup, Ahok: LVRI Minta Jalan Alternatif

"LVRI minta jalur alternatif untuk akses jalan masuk di belakang gedung. Maka akses jalan masuk di Gatot Subroto bisa ditutup," kata Ahok.

Upaya Pemprov DKI Jakarta untuk menutup akses keluar masuk kendaraan di Plaza Semanggi di Jalan Gatot Subroto, Jakarta, mulai membuahkan hasil. Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) yang satu kompleks dengan Plaza Semanggi akhirnya setuju jalan tersebut ditutup demi kelancaran arus lalu lintas.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan pihaknya sudah menerima surat dari LVRI. Surat itu menyatakan para veteran Indonesia bersedia menutup akses jalan masuk yang sering menimbulkan kemacetan di Jalan Gatot Subroto tersebut.

"Kami sudah terima surat dari LVRI. Mereka menyatakan akses jalan masuk itu ditutup. Mereka sudah kirim surat kepada kami," terang Ahok di Balaikota Jakarta, Jumat (6/12/2013)

Namun, Ahok menambahkan para veteran Indonesia bersedia menutup akses tersebut dengan satu syarat. Yakni, jalur alternatif sebagai sarana lalu-lintas di belakang gedung Veteran dan Plaza Semanggi harus dibangun terlebih dahulu.

"LVRI menyatakan kalau jalur alternatif untuk akses jalan masuk yang ada di belakang gedung selesai. Maka akses jalan masuk di Gatot Subroto pasti akan ditutup mereka," tegas Ahok.

Ia menambahkan pihaknya akan mendesak pengembang Lippo Group yang merupakan pengelola Plaza Semanggi untuk segera membangun dan menyelesaikan pembangunan jalan alternatif tersebut. Sehingga, kemacetan lalu lintas di kawasan tersebut bisa segera teratasi.

"Kita lagi bangun dan selesaikan secepatnya. Itu kan kewajiban fasos dan fasum pengembang," pungkas Ahok.

Sebelumnya, Ahok mengaku Pemprov DKI sempat kesulitan untuk menutup akses pintu keluar-masuk Plaza Semanggi yang bersebelahan di Jalan Gatot Subroto. Terlebih, Lippo Group sebagai pemilik Plaza Semanggi ditengarai mengandalkan LVRI untuk melawan rencana penutupan akses jalan.

Misalnya saat pemasangan separator di depan Plaza Semanggi pada 2 tahun lalu. Saat itu para veteran menolak keras. Pemprov DKI tidak berani berseteru dengan para pejuang bangsa tersebut.

"Masalahnya mereka (Lippo Group) ngandelin veteran. Mereka (veteran) dulu berjuang sampai mati buat kita. Masak kita (di)suruh hadepin mereka. Pusing kita," ungkap Basuki. (Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.