Sukses

Motif Video Mesum SMP di Jakpus karena Cinta?

Ayah korban tindak asusila di salah satu SMP di Jakarta Pusat, mengatakan motif pelaku adalah karena persaingan dan urusan cinta.

Ayah korban tindak asusila di salah satu SMP di Jakarta Pusat, AS (53), membantah video yang beredar didasari rasa suka sama suka. Menurut AS, anaknya yang menjadi korban itu dipaksa oleh temannya yang kini menjadi ketua kelas.

"Korban dan temannya ini saingan dari ketua kelas sampai OSIS," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait, di kantornya, Jalan TB Simatupang Nomor 33, Jakarta Timur, saat mendampingi AS, Selasa (29/10/2013).

Menurutnya, korban sempat menjadi ketua kelas di kelas IX-1 yang merupakan kelas favorit. Namun hanya berlangsung 1 minggu, ketua kelas digantikan oleh temannya yang menjadi sutradara video asusila tersebut.

"Nah, adik kelasnya ini sudah lama mengatakan cinta, apa namanya itu, nembak korban gitu, tapi korban tidak mau. Dia minta difasilitasi oleh teman ketua kelas ini," ucap  Arist.

Arist juga menunjukkan bukti bullying yang dilakukan oleh ketua kelas dan teman-temannya di media jejaring sosial. Dalam akun Twitter @jovaniaar pada tanggal 14 Oktober 2013 ada kicauan yang berbunyi: `jangan terlalu bullly dia, gue takut kejiwaannya terganggu`.

"Ini menunjukkan bahwa sesungguhnya dia adalah korban bullying," pungkas Arist.

AS juga mengatakan anaknya diancam dengan video yang dibuat secara sembunyi-sembunyi oleh FP di ruang kelas VII. "Di dalam kelas tersebut tinggallah korban dan FP. Awalnya mereka ngobrol terus F mulai berbuat kurang ajar memojokkan korban, mencium bibir dan meraba memegang payudara korban," kata AS sambil menangis di Kantor KPAI. (Ado/Ism)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.