Sukses

Misteri SMS Anas Jahat `Tak Bertuan`

Beredar SMS. Menyebut Anas jahat sekali. Timing-nya setelah ormas bentukan Anas lahir, PPI. SMS 'tak bertuan' itu pun menjadi misteri.

Beredar SMS. Menyebut Anas Urbaningrum jahat sekali. Timing-nya setelah ormas bentukan Anas lahir. Bernama Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). SMS 'tak bertuan' itu pun menjadi misteri.

"4. Jahat sekali. Luar biasa. Sebenarnya saya tidak ingin melihat ke belakang. Tetapi, pihak Anas terus menerus menyerang & dan menghantam saya & Partai Demokrat. Setelah hampir 3 tahun saya mengalah & diam, saatnya utk saya hadapi tindakan yang telah melampaui batasnya itu. Partai Demokrat atas kerja keras kita baru saja mulai bangkit. Karena perilaku sejumlah kader, termasuk Anas, partai kita sempat melorot tajam dan hancur. Kalau gerakan penghancuran Partai Demokrat & SBY terus mereka lancarkan, para kader seluruh Indonesia akan sangat dirugikan. Sebagai unsur pimpinan Partai kita harus menyelamatkan partai kita, termasuk nasib dan masa depan jutaan anggota PD di seluruh Indonesia."

Begitu bunyi salah satu poin dalam SMS 'tak bertuan' tersebut. SMS itu terungkap pada 23 Oktober 2013. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kah yang mengirim?

Anas yakin, pesan pendek atau SMS tersebut ditulis dan dikirim oleh SBY kepada elite-elite Partai Demokrat.

"Kalau dari struktur penulisannya, kemudian dari gaya bahasanya, dari substansinya, saya yakin itu SMS yang dikirim Pak SBY kepada petinggi-petinggi Demokrat, dan itu sudah dikonfirmasi oleh Jubir Kepresidenan kan?" kata Anas.

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat ini menduga ada yang memberikan informasi salah kepada SBY. Sehingga membuat hubungan antara SBY dengannya semakin memanas. Ketua Presidium Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) ini pun mengaku prihatin dengan SBY yang telah menjadi korban dari informasi tersebut.

"Itu pasti ada yang memberikan informasi. Pasti ada yang memberi informasi racun, itulah yang membuat responsnya kurang pas. Dengan adanya SMS itu, yang tahu maksudnya ya SBY itu sendiri terkait dengan SMS itu," ucap Anas.

Menanggapi SMS tersebut, juru bicara PPI Ma'mun Murad Al-Barnasy menilai sebenarnya tanggapan terhadap PPI tidak perlu berlebihan. Sebab ormas yang bermarkas di Duren Sawit, Jakarta Timur, itu masih baru.

"Katanya ada 10 poin SMS. Saya sudah baca SMS-SMS itu. Menurut saya itu berlebihan atas penyikapan terhadap PPI. PPI itu baru seumur jagung. PPI itu hanya kaki lima. Tidak perlu menanggapi PPI berlebihan," ujar penulis buku 'Anas Urbaningrum, Tumbal Politik Cikeas' ini.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Jhonny Allen Marbun membenarkan SBY mengirim SMS. Namun isi SMS SBY kepada pengurus inti partainya hanyalah dalam rangka persiapan rapat kerja nasional (rakernas).

"Dalam rangka persiapan rakernas. Poinnya untuk meningkatkan konsolidasi dalam rangka pemenangan pemilu legislatif," jelas Jhonny.

Menurut pengamat komunikasi politik Tjipta Lesmana, konflik antara SBY dengan Anas semakin meruncing. "SBY itu merasa tersaingi oleh Anas yang masih bertahan di dalam jalur politik setelah lepas dari Demokrat," kata Tjipta.

Politisi Partai Demokrat Ruhut Sitompul bersumpah tidak mendapat pesan singkat dari SBY mengenai PPI. Dia tidak tahu siapa yang menyebarkan SMS tersebut. Kelahiran PPI tidak dikomentari apa-apa oleh SBY.

"Aku bisa SMS dari Obama. Tapi, buktinya aku nggak terima. Cari panggung mereka karena mau pemilu, tapi dia lupa mereka ormas. Demi Tuhan Yesus, aku tidak dapat. Aku nggak tahu dari mana," kata Ruhut.

Pasek Dipanggil

Dalam poin 5 SMS tersebut, secara khusus membahas politisi Demokrat sekaligus Sekjen PPI I Gede Pasek Suardika yang akan dipanggil Dewan Kehormatan Demokrat.

"5. Jika terbukti Pasek (yang msh anggota dpr dari FPD) menyebarkan berita bohong yang mencemarkan nama baik BIN dan secara tidak langsung nama baik Presiden, saya kira dewan kehormatan harus mngambil sikap."

Pasek pun menyatakan siap apabila benar dipanggil Dewan Kehormatan Partai Demokrat. Meski demikian Pasek tidak tahu-menahu soal pesan singkat yang ditujukan kepada dirinya. Saat SMS itu beredar, dirinya sedang di Bali.

"Satu saja yang saya tidak siap, dipanggil Tuhan karena anak saya masih kecil. Kalau dipanggil Wanhor PD, berarti sebuah kehormatan. Saya merayakan Hari Raya Galungan, ke Pura. Saya nggak tahu ada apa," ucap Pasek.

Pasek mengimbau kedua belah pihak --Demokrat dan PPI-- melihat masalah dari sisi jernih. Bila benar SMS itu dari SBY, maka patut diklarifikasi. Kemarahan SBY tidak beda dengan orangtua yang marah setelah pulang kerja dan mendengar ada laporan tidak menyenangkan terjadi di rumah.

"Ini saya kira sudah out of context. Sahabat saya yang di PPI dan di Demokrat tarik nafas dulu, minum air dulu, biar segar. Tinggal diklarifikasi kan kebenaran yang melapor," ujar Pasek.

Meski demikian Pasek menilai SMS itu telah memfitnah dirinya. Pasek akan mencari tahu siapa yang memberikan informasi. Pasek telah menyiapkan berbagai bukti kuat dan otentik sebagai penguat alibi dirinya tidak menyebarkan informasi 'penculikan' pendiri Partai Demokrat Subur Budhisantoso oleh BIN.

"Poin itu mengagetkan saya. Karena di situ ada kalimat yang mengatakan kalau yang menyebar informasi Profesor Budi diculik itu saya dan Anas. Saya jelas difitnah. Memang ada oknum pembisik yang sengaja memecah-belah saya dengan Pak SBY. Saya tidak terima. Saya akan lawan," ujar Pasek.

Dia pun datang dalam Temu Kader Akbar Demokrat yang dibuka SBY pada Sabtu 26 Oktober di Sentul, Bogor, Jawa Barat. "Kalau saya dipanggil Dewan Kehormatan, saya akan datang dengan senang hati. Yang penting waktunya tepat, penting tujuannya untuk memperkuat, memperteduh kohesi internal partai," kata Pasek.

Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Hermanto menjelaskan, SMS SBY tidak secara spesifik menyinggung PPI. Hanya mengarahkan kader inti Demokrat untuk persiapan pertemuan silaturahim tingkat nasional yang melibatkan Pengurus Anak Cabang (PAC) seluruh Indonesia di Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu 26 Oktober 2013.

Diakui Agus ada pesan dari SBY yang meminta seluruh kader berhati-hati kepada salah satu atau beberapa lembaga atau komunitas atau LSM yang selalu mendiskreditkan Demokrat. Tapi pesan singkat itu tidak langsung menyudutkan PPI.

"Saya tidak mendapat SMS itu, sehingga SMS itu tidak ada. Apalagi isinya pengarahan masalah PPI. Tak tertuju pada (PPI), atau lebih tepat tidak ada kaitannya dengan sesuatu yang sedang beredar," kata Agus.

Warning Anas

Anas meminta SBY berhati-hati setiap menerima informasi. Terutama dari para pembisiknya. "Karena informasinya tidak valid dan salah. Jadi respons Pak SBY tidak pas. Yang penting adalah, Beliau perlu hati-hati dengan masukan-masukan informasi dari pembisiknya atau yang memberikan informasi yang tidak benar," kata Anas.

Pada Sabtu 26 Oktober 2013, SBY membuka Temu Kader Akbar Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Bahas SMS? Sekretaris Majelis Tinggi PD Jero Wacik mengatakan, "Hanya membicarakan tentang strategi menghadapi Pemilu 2014 serta untuk ajang konsolidasi, ini agenda rutin." Politisi Demokrat Didi Irawadi berujar, "Aduh, masak bahas PPI. Kita konsolidasi saja, bukan bahas PPI."

Juru Bicara Dewan Pembina PD Dede Yusuf meminta SMS tersebut tidak dipersoalkan. "Terkait SMS yang jadi polemik saat ini kita tidak perlu perdebatkan karena ini hanya konsumsi internal PD, Pak SBY sering berkirim SMS tentang berbagai hal, tidak spesifik."

Komisi Pengawas Demokrat menginvestigasi SMS tersebut. Demokrat berjanji akan menyampaikan hasilnya ke publik. "Karena sudah bocor, maka otentifikasinya juga tidak terjamin apakah benar isi SMS asli seperti itu atau sudah diedit oleh yang membocorkannya. Jadi mari kita tunggu hasil investigasi Komwas," ajak Dede.

'Curhat' SBY

SBY dalam pidatonya diawali dengan menyapa kader. SBY juga membakar semangat mereka dengan memberikan dan mengajari yel-yel baru. SBY bersedih hati dengan kadernya yang diduga terlibat korupsi. Kemudian meyakinkan kader tidaklah salah kalau bisa melanjutkan keberhasilan yang sudah dicapai.

SBY juga mengingatkan Demokrat tak punya dana untuk iklan. Sehingga calon anggota DPR harus menyumbang. "Kita telah memberi banyak bukti selama ini. Termasuk program-program prorakyat. Baca! Bukan janji setinggi langit yang ada dalam iklan politik," cetus SBY.

Lalu... SBY curhat selama 2,5 tahun Demokrat dihabisi lawan politik dan sejumlah media massa.

"Saya juga sering difitnah dan digebuki. Sayang sekali sebagian kecil yang menyerang dengan memfitnah dan menggebuki saya itu juga dulu pernah bersama-sama kita," ucap SBY.

Anas-kah yang dimaksud SBY? Namun SBY tidak secara spesifik menyinggung SMS maupun PPI. Apalagi menyebut nama Anas maupun Pasek. SMS 'tak bertuan' itu pun masih menjadi misteri... (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.