Sukses

Kader Gerindra Pukul Ibu Hamil, Prabowo: Kami Pecat Jika Terbukti

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menegaskan partainya akan memecat kader yang melanggar hukum dan terbukti bersalah.

Anggota DPRD Sulawesi Selatan dari Fraksi Gerindra, Abdul Chalik Suang, terancam sanksi dari partai, lantaran tindakannya memukul wanita yang sedang hamil. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menegaskan partainya akan memecat kader yang melanggar hukum dan terbukti bersalah.

"Kami sudah banyak memecat kader yang terbukti melakukan pelanggaran hukum. Kader Partai Gerindra harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya," kata Prabowo dalam keterangannya kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Lebih lanjut Prabowo mengatakan, Senin 24 September 2013, Majelis Etik Partai Gerindra akan memanggil Abdul Chalik Suang untuk dimintai klarifikasinya. "Kami akan memberikan sanksi tegas dan tidak tertutup kemungkinan dipecat, tergantung hasil Majelis Etik," tegasnya.

Mantan Komandan Jenderal Kopassus ini menegaskan, Partai Gerindra tidak akan ragu-ragu menindak anggotanya yang melanggar hukum. "Garis partai sangat jelas, kami memiliki Tri Dharma Partai Gerindra, yaitu berkarya untuk rakyat, belajar dari rakyat, dan berkorban dari rakyat. Semua kader harus mengacu kepada 3 hal itu," tegas Prabowo.

Abdul Chalik Suang (55), dilaporkan ke Mapolsek Tamalate, Makassar, karena memukul seorang ibu hamil, Mega Violeta (25). Halik memukul Mega di bagian wajahnya hingga babak belur. Sebelum pemukulan itu, keduanya terlibat pertengkaran karena saling berebut hendak mendahului dalam kemacetan di Jalan Tanjung Bunga, Makassar.

Namun, Chalik membantah menganiaya Mega. Chalik pun balas melaporkan Mega dan suaminya karena telah menghina dan mencaci maki dirinya dengan kata-kata yang tidak menyenangkan.

Akibat pemukulan itu, Mega mengalami pendarahan di bagian pangkal hidung. "Si anggota dewannya juga malah melapor balik korban dalam kasus pemukulan, keterangannya pelaku terlebih dahulu dicakar oleh korban," kata Kepala Polsekta Tamalate Kompol Syuaib Tunru. (Ado/Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.