Sukses

Jadi TKW Rumit, Wati Pilih Jadi Pembatu Infal Saat Lebaran

"Saya nggak masak, jadi hanya bersih-bersih. Gajinya Rp 150 ribu sehari. Dari ongkos berangkat sampai pulang ditanggung majikan," kata Wati.

Tenaga pembantu rumah tangga pengganti atau infal mempunyai peran penting saat Lebaran, khususnya bagi keluarga yang memiliki rumah cukup besar dan anggota keluarga yang banyak. Banyaknya permintaan PRT Infal saat Lebaran itu pun membawa berkah.

Seperti yang dirasakan warga Sukoharjo, Wati (32), yang mengadu nasib di Jakarta. Ia mengaku menjadi pembantu infal sejak 6 tahun lalu. Ia memperoleh penghasilan lumayan besar saat diminta menjadi pembantu saat Lebaran.

"Ya kan kalau di kampung saya di Jawa, Lebaran ketupatnya nanti seminggu lagi. Ya daripada di rumah nggak sibuk juga saya kerja," kata Wati di Jakarta, Selasa (6/8/2013).

Wati yang mendapatkan izin dari sang suami menuturkan, hanya menerima tawaran PRT itu selama seminggu. Ia mematok harga Rp 150 ribu per hari.

"Saya nggak masak, jadi hanya bersih-bersih saja. Bersihnya Rp 150 ribu sehari. Dari ongkos berangkat sampai nanti pulang ya ditanggung biasanya sama majikan. Dan biasanya kalau majikan puas juga dapat bonus," imbuh Wati.

Ogah Jadi TKI

Rumitnya menjadi TKI, membuat Ibu beranak 2 itu lebih memilih menjadi tenaga infal. Selain itu, Ia mengaku tidak tega untuk pergi jauh meninggalkan buah hatinya.

"Pernah saya ditawarin (jadi TKI). Tapi rumit dari pendaftarannya. Belum lagi kalau kena masalah sama majikan. Ya kalo infal hitung-hitung dapat THR dari kerja seminggu," jelas Wati.

Wati juga mengaku siap diinterview oleh sang majikan untuk menjadi pembantu infal mulai Rabu 7 Agustus besok pagi. Selain sudah berpengalaman, dirinya juga sudah terbiasa dengan pertanyaan yang diajukan calon majikan.

Sementara itu, Heru Priyono sebagai penyedia tenaga infal mengatakan, akan mengirim Wati ke perumahan di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten. Kebetulan, Wati juga masih tetangganya di kampung.

"Ini sudah pesanan dari Bintaro. Wati menuhi kriterialah. Sebelumnya, calon majikan sudah saya kasih pahitnya duluan. Artinya, mulai dari gaji yang besar dan tenaga infal yang khusus pekerjaan rumah, di luar masak dan bersih kebun," jelas Heru. (Adi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.