Sukses

Universitas Trisakti Belum Tahu `Anak Jenderal` Mahasiswanya

"Itu hanya ada kemiripan nama saja. Saya belum bisa memastikan Febri adalah mahasiswa kami," kata Wakil Dekan FE Trisakti Yudhi Latif.

Nama Febri Petra Pratama Suhartoni belakangan ini mencuat lantaran memaksa petugas membuka portal saat melintasi jalur bus way di Senen, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Tak hanya itu, Febri juga mengaku `anak jenderal` kepada petugas.

Febri diduga sedang mengenyam pendidikan di Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen di Universitas Trisakti, Jakarta Barat. Ia masuk Trisakti sejak tahun 2010.

Namun, pihak Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti belum memastikan bahwa Febri `anak Jenderal` merupakan mahasiswanya. Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Universitas Trisakti Yudhi Lutfi mengatakan hanya ada kemiripan nama Febri Petra Pratama Suhartoni dengan mahasiswanya itu.

"Itu hanya ada kemiripan nama saja. Saya belum bisa memastikan bahwa Febri adalah mahasiswa kami," kata Yudhi Lutfi saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (1/8/2013).

Untuk masalah nilai dari Febri, Yudhi Lutfi mengatakan itu bukan merupakan sesuatu yang harus dipublikasikan karena privasi mahasiswa yang bersangkutan.

"Yang sudah ada di media online saat ini soal nilai dan perilaku Febri, kita belum bisa memastikan bahwa itu mahasiswa kami. Kalau benar itu mahasiswa kami, kami juga tak berhak untuk mempublikasikan masalah itu karena mencakup privasi dari mahasiswa," jelas Yudhi.

Saat ditanya mengenai sanksi apa yang akan diberikan pihak kampus jika benar Febri adalah mahasiswanya, Yudi mengatakan sanksi yang akan diberikan hanya berupa teguran.

"Kalau memang benar, kami pihak kampus hanya akan memberikan sanksi teguran saja. Soalnya saat peristiwa itu terjadi yang bersangkutan tidak memakai almamater kampus dan tidak membawa nama kampus. Sekali lagi kalau benar itu, mahasiswa kami ya (ditegur)," tegas Yudhi.

Rencananya pihak kampus akan mengonfirmasi identitas Febri yang diduga mahasiswanya itu.

"Kalau tidak ada halangan, besok rencananya kami coba konfirmasi dengan yang bersangkutan dengan memanggilnya ke kampus. Benar tidak yang bersangkutan adalah mahasiswa kami," tutup Yudhi. (Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.