Sukses

Perusakan Kantor Metro Mini Dipicu Kepengurusan Ganda

Novrialdi mengumpulkan sopir-sopir Metro Mini untuk menuntut Halomoan membuka kantor yang dikuasainya.

Perusakan kantor Metro Mini di Rawamangun, Jakarta Timur, merupakan buntut kepengurusan ganda, antara pengurus Novrialdi dan Halomoan Panjaitan. Novrialdi mengumpulkan sopir-sopir Metro Mini untuk menuntut Halomoan membuka kantor yang dikuasainya.

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan Liputan6.com di lokasi, Kamis (1/8/2013), sejumlah sopir yang dibawa oleh Novrialdi itu berdemo di depan kantor Metro Mini. Mereka kemudian mencoba masuk ke dalam kantor.

Namun, salah satu sopir yang dibawa Novrialdi itu dipukul kepalanya. Pelakunya diduga orang-orang pendukung Halomoan. Sehingga, para sopir yang dibawa oleh Novrialdi itu mengamuk. Mereka merusak kantor berlantai 2 dan membakar sebuah motor yang terparkir di halaman.

"Kami tidak jadi membakar kantor karena isinya dokumen perizinan," kata Novrialdi. Meski tidak dibakar, kantor Metro Mini itu porak poranda. Kaca-kaca pecah setelah dilempari batu.

Menurut Novrialdi, kepengurusan Halomoan terbentuk sejak 1993. Kala itu, Halomoan ditunjuk oleh Kepala Dinas Perhubungan untuk menjadi semacam direksi bersama 12 orang lainnya. "Namun selama itu tidak jelas, tidak berjalan," kata dia.

Akhirnya, kubu Novrialdi mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung.  MA lalu mengabulkan gugatan kubu Novrialdi dan memerintahkan digelarnya RUPS. Pada RUPS yang digelar pada 29 Februari 2013, terpilihlah Novrialdi sebagai pengurus. "Kantor ini sudah tidak beroperasi sejak 2009," tutur Novrialdi. (Eks/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.