Sukses

Berangkat ke Korea Sebagai TKI, Donny Pulang Jadi Bos Jamur

Tak semua kepulangan TKI ke tanah air berakhir dengan kisah sedih.

Tak semua kepulangan tenaga kerja Indonesia (TKI) ke Tanah Air berakhir dengan kisah sedih. Dengan kerja keras dan cerdas, banyak di antaranya yang telah mengecap indahnya bekerja di tanah rantau. Donny Usman salah satunya. Berangkat sebagai buruh kasar, Donny pulang dan menjadi bos jamur dan bisnis material.

Dari Purwakarta, Donny berangkat ke Korea Selatan pada 2003 lalu. Tak peduli harus jauh dari keluarga ataupun pandangan miring orang-orang di sekitar, semua konsekuensi dia kesampingkan. Pria berusia 37 tahun ini mendaftar sebagai buruh kasar di PT Binawan Inti Utama cabang Purwakarta. Setelah melalui proses karantina selama 1 bulan di Balai Latihan Kerja (BLK) Binawan Cianjur, Donny siap bekerja di negeri asal boyband Super Junior itu.

"Saya dilatih bahasa Korea sampai hampir 70 persen penguasaan bahasanya," kata Donny saat berbincang dengan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Jumhur Hidayat di Majalengka, Jawa Barat, Selasa (16/7/2013).

Waktu 1 bulan cukup bagi Donny untuk membekali diri dengan keahlian kerja. Dia pun ditempatkan di Daegil Pojang Snop, Sandong Nonggong Gumi, Daego. Upah kerja yang diterimanya dirasa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di hati kecilnya, dia berniat untuk mengumpulkan uang sebagai bekal usaha di kemudian hari.

"Saya kaget juga, sempat disambut hangat sama TKI yang duluan di sana. Saya juga kaget pas terima gaji pertama Rp 8 juta. Waktu itu setara 700 ribu Won. Saya memanfaatkan gaji itu untuk belanja keperluan sehari-hari selama sebulan dan sisanya saya tabung untuk bekal masa depan," ujarnya.

3 Tahun di negeri orang, Donny akhirnya pulang ke Tanah Air. Tak sedikit uang hasil keringatnya yang bisa dikantongi saat itu. "Saya pulang pada 2006 dengan membawa uang Rp 200 juta," ungkapnya.

Begitu tiba di Indonesia, dia mencoba peruntungan dengan menjajal bisnis jual beli telepon seluler. Dalam sehari keuntungan hingga Rp 200 ribu bisa dikantonginya. Dia pun menikah dan memutuskan pindah ke Cirebon. Di sana dia mendapatkan tawaran untuk bekerja sebagai pimpinan cabang kantor PT Binawan Cirebon, perusahaan yang dulu memberangkatkannya.

Donny pun berkeliling daerah untuk mempromosikan peluang kerja formal di Qatar dan Saudi Arabia. Pasang surut bisnis ini, terasa ketika kebijakan pemerintah menghentikan penempatan sektor rumah tangga ke sejumlah negara, seperti Arab Saudi, Kuwait, Yordania, Suriah dan Malaysia. Donny akhirnya memutuskan kembali ke kampung halaman.

"Ratusan pekerja sudah saya tempatkan ke mancanegara," ujarnya.

Di tanah kelahirannya, Donny mengasah kembali insting bisnisnya. Dia pun menggarap usaha budidaya jamur merang dan bisnis jual beli material bangunan. "Alhamdulillah, tiap bulan saya dapatkan Rp 3-4 juta dan Rp 3 jutaan dari toko material. Saya mantap menekuni bisnis ini," pungkas Donny. (Ndy/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini