Sukses

Demo Pekerja PT KAI Ricuh, 4 Orang Diamankan Polisi

Para pekerja PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) bentrok dengan polisi saat berunjuk rasa di Stasiun Juanda.

Aksi demonstrasi ratusan pekerja PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) di Kantor KCJ, Stasiun Juanda, Gambir, Jakarta Pusat, berakhir bentrok dengan kepolisian. Mereka dibubarkan paksa dengan beberapa kali tembakan gas air mata.

Menurut Kapolsek Metro Gambir Ajun Komisaris Besar Polisi Tatan Dirsan, ada 4 orang pedemo diamankan akibat kericuhan tersebut. "Karena kita anggap sebagai provokator," kata Tatan di lokasi demo, Selasa (25/6/2013).

Namun demikian, 4 orang yang diamankan itu hanya akan didata. "Nggak sampai ditahan," imbuhnya.

Demonstrasi ratusan pekerja PT KAI dan PT KCJ berlangsung ricuh. Polisi terpaksa membubarkan paksa massa yang berjumlah sekitar 200 orang itu karena memaksa masuk ke kantor direksi PT KCJ di lantai 2 Stasiun Juanda, Jakarta Pusat.

Pantauan Liputan6.com, awalnya hanya terjadi saling dorong antara polisi bertameng dan berkayu rotan itu dengan demonstran. Tiba-tiba ada lemparan batu dari arah demonstran ke kerumunan polisi. Bentrokan pun pecah.

Polisi kemudian memukuli para demonstran. Selain turut balas melempar batu, polisi juga menembakkan gas air mata ke arah demonstran yang hanya berjarak sekitar 2 meter itu.

Alhasil, demonstran yang menuntut diangkat statusnya menjadi karyawan tetap itu lari kocar-kacir. Massa berhamburan ke semua arah di kawasan Stasiun Juanda.

Sekitar 200 pekerja dari PT KAI dan PT KCJ melakukan aksi mogok kerja dengan berunjuk rasa di depan Kantor PT KCJ, Stasiun Juanda, Jakarta Pusat. Mereka menuntut penghapusan praktik kerja outsourcing dan pengangkatan sebagai karyawan tetap.

Selain berorasi, para pekerja juga membawa sejumlah poster, bendera, dan spanduk yang berisi protes praktik kerja outsourcing yang diterapkan PT KAI dan PT KCJ selama ini. (Ali/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini