Sukses

Bom Polsek Astanaanyar, GMKI Imbau Masyarakat Tetap Tenang

Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) terpilih, Jefri Gultom, menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing akibat dugaan Bom Bunuh Diri yang terjadi di Polsek Astanaanyar, Rabu (7/12).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) terpilih, Jefri Gultom, menghimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpancing akibat dugaan Bom Bunuh Diri yang terjadi di Polsek Astanaanyar, Rabu (7/12).

“Kita berharap masyarakat harus tetap tenang, dan kita percayakan kepada Pihak Kepolisian dan TNI untuk mengusut tuntas kasus ini. Kita percaya kepada pihak berwajib akan segera menyelesaikan persoalan ini agar tidak menciptakan ketakutan pada masyarakat," kata Jefri Gultom.

Informasi yang berkembang peristiwa ini berawal pada pukul 08.20 WIB, Polsek Astanaanyar sedang apel, satu orang laki-laki masuk ke polsek mengacungkan senjata tajam.

“Kepada seluruh masyarakat juga harus berhati-hati menyebarkan informasi di media sosial agar tidak terjadinya kesimpangsiuran informasi atau hoax nantinya. Jadi sebaiknya bersabar dulu agar mendapatkan informasi yang utuh dari pihak kepolisian," ungkap Jefri Gultom mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia tersebut.

Peristiwa Bom Bunuh diri bukan kali pertama lagi di Indonesia. Tujuannya adalah sebagai teror.

“Bom bunuh diri telah sering terjadi di Indonesia, kita berharap pihak yang berwajib mampu menidentifikasi atau mencegah hal-hal yang seperti ini, karena sudah terlampu sering kejadiannya dan sangat merugikan banyak orang”, pungkas Jefri Gultom pemuda kelahiran Merauke itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Doktrin

Bom bunuh diri ini juga menyangkut doktrin sesat yang disampaikan sehingga berimplikasi menyengsarakan orang lain.

“Orang yang mau melakukan Bom bunuh diri, adalah orang yang telah terinfeksi doktrin sesat, dan itu harus menjadi lawan kita bersama, mereka adalah musuh semua agama, dan kita harus bersama-sama mengawal keluarga, teman, sahabat, orang-orang dekat kita agar tidak terkontaminasi juga," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.