Sukses

Polda Metro Sebut Pelaku Pemukulan Imam Masjid di Bekasi Alami Gangguan Saraf

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyebut pelaku pemukulan Imam Masjid Arrahman, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat miliki gangguan saraf.

Liputan6.com, Jakarta - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyebut pelaku pemukulan Imam Masjid Arrahman, Pondok Gede, Bekasi, Jawa Barat miliki gangguan saraf. Menurut Zulpan, kasus ini sudah diselesaikan secara kekeluargaan oleh penyidik Polres Metro Bekasi Kota.

"Karena seseorang yang diduga sebagai pelaku pemukulan itu sebenarnya merupakan jemaah di situ, kemudian ada mengalami gangguan terhadap saraf, dan juga beberapa kali melakukan pemeriksaan di kedokteran, jadi ada gangguan saraf kepada yang bersangkutan sehingga melakukan perbuatan itu," ujar Zulpan dalam keterangannya, Minggu (4/12/2022).

Menurut Zulpan, pihak Polres Metro Bekasi Kota sudah memeriksa pelaku pemukulan. Alhasil dari pemeriksaan tersebut disimpulkan tak ada niatan pelaku melakukan aksi tersebut.

"Kami juga sudah mengambil keterangan tidak ada maksud tertentu terhadap penyerangan itu. Murni karena ada gangguan saraf sehingga spontan, seketika melakukan upaya itu. Jadi, tidak ada hal-hal yang mengarah pada penistaan agama. Sudah diselesaikan secara kekeluargaan," kata dia.

Zulpan menyebut jajaran Polres Metro Bekasi Kota juga sudah mendapatkan hasil pemeriksaan gangguan saraf pelaku dari dokter dan rumah sakit.

"Dia jamaah di situ. Cuma ada riwayat gangguan jiwa dan ini dibuktikan juga ada dokter dan rumah sakit kepada yang bersangkutan menjalani perawatan," Zulpan menandaskan.

Sebelumnya, detik-detik pemukulan Ustaz Sulaeman (51) terekam kamera CCTV dan viral media sosial. Sulaeman merupakan imam Masjid Arrahman, Pondok Gede, Bekasi Jawa Barat.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi Pemukulan

Adapun kronologi pemukulan tersebut bermula ketika Ustaz Sulaeman sedang memimpin ibadah salat magrib dengan jemaah sekitar 70 orang. Tiba-tiba Sulaeman dipukul oleh SK (70) yang berada di saf belakang.

"Tiba-tiba salah satu jemaah mendorong dan memukul Imam sehingga menyebabkan salat magrib tertunda dan sebagian mengamankan pelaku," ucap Zulpan.

Zulpan mengatakan, sebagian jemaah mengamankan pelaku. Sementara, yang lain melanjutkan salat Magrib. Jemaah melontarkan pertanyaan alasan pelaku memukul Ustaz Sulaeman.

"Pelaku hanya menjawab 'saya tidak tahu'," ujar Zulpan.

Zulpan mengatakan, pelaku diduga sedang depresi. Informasi disampaikan oleh perwakilan keluarga yang datang ke masjid pascapemukulan Ustaz Sulaeman.

"Salah satu jemaah memanggil keluarganya dan datang ke masjid dan meminta maaf kepada para jemaah. Dan dari pihak keluarganya memberikan keterangan bahwa orang tuanya sedang mengalami Depresi," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.