Sukses

Kepala BMKG: Gempa Garut Akibat Aktivitas Lempeng Indo-Australia

Gempa bumi tektonik berkekuatan M 6.4 terjadi di Selatan Garut, Jawa Barat pukul 16.49 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Gempa bumi tektonik berkekuatan M 6.4 terjadi di Selatan Garut, Jawa Barat pukul 16.49 WIB. Berdasarkan data yang diperbarui oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi berlokasi di darat wilayah Mekarmukti, Garut, Jawa Barat pada kedalaman 109 km.

Menurut Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas dalam lempeng Indo-Australia (intraslab).

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip),” ujar Daryono dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Sabtu, 3 Desember 2022.

Daryono mengatakan hingga pukul 17.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan.

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Garut dengan skala intensitas IV MMI. Artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.

Di daerah Soreang, Kopo, Kalapanunggal, Sumur, Ciamis, Tasikmalaya dengan skala intensitas III MMI.

“Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu,” kata Daryono.

Sementara di daerah Sumedang, Lembang, Pamoyanan, Panimbang, Cikeusik, Labuan, Purworejo, Bantul, Kulonprogo dengan skala intensitas II-III MMI.

Pada skala itu, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Sedangkan di daerah Cikembar, Cugenang, Palabuhan Ratu, Bandung, Bogor, Cilacap, Sawarna, Cireunghas, Bojong, Yogyakarta, Wonosobo, Karangkates, Trenggalek terasa dengan skala intensitas II MMI.

“Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang,” ucap Daryono.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tak Berpotensi Tsunami

Karena lokasi gempa bumi berada di darat, maka gampa bumi ini tidak memicu gelombang Tsunami.

Meski begitu, masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Mereka juga diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tukas Daryono.

3 dari 3 halaman

Bangunan Rusak

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari masyarakat, dikabarkan terdapat bangunan yang rusak di daerah Pameungpeuk, Garut. Namun informasi ini masih dikonfirmasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat.

Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Jawa Barat Hadi Rahmat bilang, begitu pun dengan korban jiwa sedang dikonfirmasi keberadaannya.

“Masih dalam pendataan. Dampak gempa yang dirasakan Kabupaten Garut, Kabupaten dan Kota Pangandaran, Kabupaten dan Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis dan Kota Banjar,” jelas Hadi dalam keterangan resminya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • BMKG adalah singkatan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika yang berstatus Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPN).

    BMKG

  • Gempa adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba‐tiba.

    Gempa

  • Gempa Garut