Sukses

Jokowi Optimistis 2030 Indonesia Punya 201 Juta Tenaga Produktif dan Pasar yang Besar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku optimistis dengan segala potensi sumber daya yang ada di Indonesia. Menurut dia, potensi Indonesia kadang dianggap sebelah mata dan tidak banyak yang menyadari.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku optimistis dengan segala potensi sumber daya yang ada di Indonesia. Menurut dia, potensi Indonesia kadang dianggap sebelah mata dan tidak banyak yang menyadari.

"Sering kita lupakan, kita memiliki sumber daya alam (SDA), kita memiliki sumber daya manusia (SDM) yang nanti akan muncul bonus demografi. 2030 diperkirakan berapa, 201 juta tenaga produktif kita. Kemudian juga kita memiliki pasar yang besar," kata Jokowi saat memberi pidato kunci dalam acara Kompas100 CEO Forum di Istana Negara Jakarta, Jumat (2/12/2022).

Jokowi juga menjelaskan, letak strategis Indonesia yang ada di jalur perdagangan dunia. Hal itu menjadi tambahan kekuatan bangsa dalam rangka membangun sebuah strategi besar bisnis negara, strategi besar ekonomi negara agar mampu bisa mencapai visi yang diinginkan.

"Memang sudah lama kita menyatakan ekonomi Indonesia ini terbuka, iya. Keterbukaan ekonomi iya. Tapi jangan keliru mengartikan keterbukaan ekonomi," wanti presiden.

Jokowi lalu mengajak, seluruh pihak dapat peka terhadap problema yang tengah dihadapi saat ini. Jangan sampai, keterbukaan ekonomi tersebut malah menimbulkan masalah baru bila tidak terkoordinasi baik aturannya.

"Saya ikuti ini ada apa? Ada problem apa di sini? Problemnya mengartikan keterbukaan itu membuka seluas-luasnya untuk investor. Ini yang harus betul didesain ini secara konsisten harus kita lakukan terus (agar) membuat negara lain bergantung kepada kita," jelas Jokowi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Banyak Negara Bergantung Pada Indonesia

Jokowi mencatat, banyak negara yang bergantungkepada Indonesia. Contohnya mulai dari batubara. Ketika distop dua minggu, semua negara heboh dan meminta keran ekspor kembali dibuka dari para kepala negara.

"Saya kaget juga, urusan batubara," urai Jokowi.

3 dari 3 halaman

CPO

Selain batubara, minyak CPO juga bernasib sama. Ketika komoditas tersebut dihentikan oleh Jokowi, benar saja IMF dan Bank Dunia langsung bertanya ada apa dengan kebijakan tersebut.

"Ya karena dalam negerinya hilang barangnya. Saya harus utamakan rakyat saya dulu, saya sampaikan, tidak bisa saya berikan ke kamu kemudian saya kelabakan tak punya minyak, engga bisa. Jadi masih saya stop. Banyak yg menyatakan itu keliru? ya terserah tidak apa-apa," Jokowi menandasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Presiden Jokowi hibur anak-anak dengan atraksi sulap di peringatan Hari Anak Nasional, di Pekanbaru, Riau.
    Joko Widodo merupakan Presiden ke-7 Indonesia yang memenangi Pemilihan Presiden bersama wakilnya Jusuf Kalla pada 2014

    Jokowi