Sukses

BNPB: Walaupun Besar Dampaknya, Gempa Cianjur Bencana Daerah Bukan Nasional

BNPB mengatakan, mulai Senin (28/11/2022) besok, kepala daerah setempat akan memegang kendali penuh terkait pelaksanaan tugas di lapangan gempa Cianjur.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,6 di Cianjur, Jawa Barat merupakan bencana daerah, bukan bencana nasional. Maka dari itu, kepala daerah akan memegang komando secara penuh di lapangan.

"Bencana ini walaupun masif, walaupun dampaknya sangat besar, tapi ini tetap bencana daerah. Bukan bencana nasional," kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam konferensi persnya, Minggu (27/11/2022).

Suharyanto mengatakan, mulai Senin (28/11/2022), segala penanganan pascagempa dikendalikan secara penuh oleh bupati Cianjur.

"Ketentuannya adalah kalau bencana daerah, sesuai surat edaran Menteri Dalam Negeri tanggal 16 Februari 2019 dan itu berdasarkan instruksi Bapak Presiden, kalau bencana daerah Itu otomatis Pak Bupati menjadi komandan satgas dibantu wakilnya adalah komandan Kodim dan Kapolres," jelas Suharyanto.

Tidak hanya itu, Suharyanto mengatakan untuk di awal penanganan dampak gempa, pemerintah pusat berperan langsung untuk membantu warga Cianjur.

"Sekarang memang dipegang pusat, itu karena tahap-tahap awal kita ingin membantu sepenuhnya pemerintah daerah dan masyarakat di Cianjur dengan semaksimal mungkin. Tapi tentu ini tidak bisa seterusnya," tambah Suharyanto.

Adapun yang akan menjadi tanggung jawab penuh bupati Cianjur adalah mengurus pencarian dan pertolongan korban gempa Cianjur, penanganan pengungsi dan evakuasi, termasuk mengurus bangunan-bangunan rusak.

"Mulai besok Bapak Bupati akan memegang kendali penuh terkait pelaksanaan tugas di lapangan. Kami dari pusat tetap mendampingi, tetap akan memberikan bantuan secara optimal," kata Suharyanto.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Korban Meninggal 321 Orang

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan bahwa 11 korban gempa Cianjur Jawa Barat, masih dinyatakan hilang. Hal ini menyusul ditemukannya tiga jenazah sehingga jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 321 orang.

"Sehingga di catatan kita semua berarti dengan ditemukan 3 (jenazah) ini sampai hari ini meninggal dunia menjadi 321 orang. Kemudian hilang kemarin disampaikan 14 (orang), ditemukan 3 (jenazah), berarti mashih ada 11 korban yang masih dinyatakan hilang," kata Suharyanto dalam konferensi pers di Youtube BNPB, Minggu (27/11/2022).

Enam+01:16VIDEO: Dikejar Petugas Transjakarta, Pria ini Loncat dari Jalan Layang Sementara itu, 108 korban gempa Cianjur yang mengalami luka berat masih menjalani perawatan di rumah sakit. Mereka dirawat di rumah sakit di Kabupaten Cianjur dan beberapa dirujuk ke sejumlah rumah sakit provinsi lain.

"Ini di luar ada penyakit-penyakit setelah mengungsi. Ini sudah juga dievakuasi di fasilitas kesehatan-fasilitas kesehatan terdekat," ujar dia.

Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • BNPB adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

    BNPB

  • Gempa adalah peristiwa bergetar atau bergoncangnya bumi karena pergerakan atau pergeseran lapisan batuan pada kulit bumi secara tiba‐tiba.

    Gempa

  • Kabupaten Cianjur di Jawa Barat (Jabar) mengalami gempa bumi tektonik yang terjadi di darat, di kedalaman 10 Kilometer, Senin (21/11/2022).

    Gempa Cianjur

  • Kabupaten Cianjur adalah sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat.
    Kabupaten Cianjur adalah sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat.

    cianjur