Sukses

Rapimwil PPP Jateng, Teriakan Cawapres Sambut Kedatangan Erick Thohir

Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang juga Menteri Negara BUMN Erick Thohir mengisi acara Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) PPP Jawa Tengah.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) yang juga Menteri Negara BUMN Erick Thohir mengisi acara Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) PPP Jawa Tengah, dengan pencerahan tentang perkembangan ekonomi syariah di Indonesia, Minggu (27/11/2022).

Tak ayal kedatangan Erick Thohir pun menambah antusias 250-an peserta Rapimwil PPP Jateng tersebut. Sejak Erick Thohir memasuki ruangan, terdengar suara sahut-menyahut "Erick Thohir Cawapres". Ada juga yang meneriakkan Erick Thohir capres.

Menanggapi antusiasme jajaran PPP se Jateng terhadap Erick Thohir ini, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyampaikan bahwa hal itu adalah bagian dari proses bottom-up yang memang dibangun PPP dalam penjaringan bakal capres-bakal cawapres.

"Struktur di bawah dan kader memang diberi ruang untuk menyampaikan aspirasinya sebelum DPP PPP mengambil keputusan dalam forum Mukernas PPP nanti di awal 2023," kata Arsul.

Arsul mengakui bahwa Erick Thohir termasuk sosok yang dilihat oleh struktur dan kader PPP di bawah untuk menjadi capres atau cawapres yang patut diusulkan oleh PPP.

"Karena memang sosoknya banyak dikenal di PPP terutama sejak jadi Ketua TKN #01 Jokowi - Ma'ruf Amin di mana PPP termasuk sebagai parpol koalisi pengusungnya," kata dia.

Arsul menambahkan, di acara bimbingan teknis (bimtek) anggota DPRD Propinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia, Erick juga memberikan materi sehingga sosoknya tambah dikenal. Karena itu, menurut Arsul, menjadi tidak mengherankan kalau Erick menjadi favorit di internal PPP.

Rapimwil juga mendengarkan pemaparan dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terkait dengan pembangunan Jateng selama kepemimpinannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Erick Thohir Resmi Sandang Marga Batak

Menteri BUMN Erick Thohir mendapatkan anugerah diangkat sebagai anak oleh suku bangsa Batak dalam upacara adat Mangain Anak dan Mangalahat Horbo di Samosir, Sumatera Utara, yang berlangsung pada Sabtu 26 November 2022.

Dengan anugerah tersebut, dia resmi menyandang Putra Tomok dari Samosir, dengan nama Erick Thohir Sidabutar.

"Ini menjadi kehormatan bagi saya untuk diangkat sebagai anak Keluarga Besar Harry Boss Sidabutar menjadi bagian dari Bangso Batak. Saya berharap, tali persaudaraan ini, seperti yang disampaikan oleh Opung Adian Napitupulu, dan Tulang saya, Tulang Mustar Manurung, persaudaraan adalah bukan pada saat kesenangan. Tetapi juga pada saat kesusahan,” ujar Erick pada saat memberikan sambutan usai upacara adat.

Adapun Prosesi pemberian marga Batak tersebut bertepatan dengan diselenggarakannya Festival Tao Toba Heritage di Hotel Lopo Samosir.

Festival ini digelar untuk mengajak warga mengekspolrasi Danau Toba (Tao Toba) dalam satu hari penuh dengan Cultural Experience, Music Festival, UMKM Booth, serta Fun Ride & Visit Toba Heritage.

Erick mengajak seluruh komponen bangsa untuk menjadikan perbedaan suku bangsa, budaya, dan letak geografis yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau sebagai sebuah kekuatan.

"Jangan pernah bertanya siapa kita. Karena kita adalah campuran dari berbagai suku bangsa di Indonesia. Tetapi yang harus kita tanyakan adalah, apa yang sudah diperbuat bagi bangsa kita," ujar Erick.

 

3 dari 3 halaman

Keberagaman Jadi Kekuatan

"Kita harus membuat keberagaman ini menjadi sebuah kekuatan. Jangan selalu menjadi pertanyaan, yang terus dipertanyakan ketika kita ingin terjadi konflik," pesan Erick.

Erick mengajak warga Samosir mengingatkan kembali nasib negara–negara besar yang harus terpecah belah karena tidak mampu memperkuat persatuan dari keberagaman yang mereka miliki. Salah satu contohnya adalah Yugoslavia yang kini terpecah–pecah menjadi beberapa negara Balkan.

“Sebagai contoh, lihatkan Yugoslavia. Presidennya, Josip Broz Tito, adalah sahabat Presiden Pertama kita, Presiden Soekarno. Akibat banyak dorongan, akhirnya terpecah–pecah menjadi berbagai negara. Sama juga dengan Suriah yang negaranya terpecah–pecah. Itu tidak menguntungkan,” tegas Erick.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.