Sukses

Ketua RT Ungkap Kronologi Penggantian DVR CCTV oleh Anak Buah Sambo

Ketua RT Kompleks Polri Duren Tiga mengungkapkan kronologi penggantian DVR CCTV komplek perumahan Polri, usai insiden penembakan Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo.

Liputan6.com, Jakarta - Irjen (Purn) Seno Sukarto selaku Ketua RT 05 RW 01 Kompleks Polri Duren Tiga mengungkapkan kronologi penggantian DVR CCTV komplek perumahan Polri, usai insiden penembakan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah dinas eks Kadiv Propam Ferdy Sambo.

Lewat keterangan tertulis dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), karena berhalangan hadir perihal faktor kondisi kesehatan. Jaksa Penuntut Umum (JPU) membacakan keterangan Seno dalam perkara dugaan obstruction of justice atas terdakwa Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria.

Keterangan Seno pun lantas dibacakan JPU, atas persetujuan hakim. Berawal dari pemasangan DVR CCTV yang aktif selama 24 jam, di beberapa sudut jalan kompleks dengan DVR CCTV 8 channel yang terpasang di pos satpam.

"Dipasang sejak tahun 2016 yang merupakan hasil inisiatif dan pendanaan swadaya warga sehingga CCTV tersebut merupakan milik warga," kata JPU saat bacakan keterangan Seno dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), di PN Jakarta Selatan, Kamis (24/11/2022).

Seno kembali melanjutkan jika proses perawatan tersebut digunakan dengan pendanaan secara swadaya dengan penanggung jawab Ketua RT yang di bawah tanggung jawab satpam Kompleks Polri Duren Tiga.

Adapun selama perawatan CCTV, Seno mengatakan bahwa terakhir kali dilakukan perbaikan pada Januari 2022 karena rusak akibat tersambar petir. Namun hal itu telah diperbaiki dengan dana swadaya dari warga.

"Bahwa perawatan dilakukan disaat ada kerusakan CCTV, perawatan atau perbaikan CCTV adalah pada 22 yang diakibatkan ada sambaran petir saat itu sudah diajukan pergantian DVR menggunakan dana swadaya dari warga," beber Seno dalam BAP.

Kemudian Sabtu, 9 Juli 2022, Seno tidak mengetahui atau menerima laporan bahwa ada pihak-pihak tertentu yang mengganti DVR CCTV. Karena, baru Senin 11 Juli 2022, Seno baru tahu adanya pergantian CCTV usai kasus penembakan yang terjadi di Kompleks Polri viral di media.

"Pada hari Senin setelah saya tahu bahwa ada penembakan terjadi di Kompleks Duren Tiga melalui berita dari media. Saya hubungi satpam yang melaksanakan piket tanggal 8 saudara Marzuki dan yang piket tanggal 9 ya ini saudara Japar untuk tanyakan mengenai kejadian CCTV pada tanggal 8 Juli," bebernya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ada Pergantian DVR CCTV oleh OTK

Setelah dihubungi, Seno mendapatkan informasi bahwa benar ada pergantian DVR CCTV oleh orang tidak dikenal pada 9 Juli sebagaimana keterangan dari Marzuki dan Japar. Dilanjutkan pada 12 Juli 2022 mereka berdua menghadap ke rumah Seno.

"Saudara Marzuki dan Japar menjelaskan sekilas bahwa DVR CCTV diganti oleh orang tidak dikenal pada tanggal 9 Juli 2002," tutur Seno.

"Menjelaskan bahwa pada 9 Juli 2002 ada sekitar tiga sampai lima orang yang datang mengaku sebagai anggota polisi ke pos pengamanan kompleks tapi tidak beri tahu di mana bertugas dan tidak berikan nama, lalu mereka mengganti DVR CCTV yang ada dengan yang baru," tambahnya.

Dalam BAP yang dibacakan JPU, Seno menyatakan bahwa ia memberi keterangan dengan sebenar-benarnya tanpa ada paksaan penyidik. Keterangan itu dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.

"Dapat saya jelaskan pergantian DVR CCTV dilakukan tanpa seizin dari saya selaku Ketua RT saya baru tahu mengenai pergantian DVR CCTV komplek Polri Duren Tiga pada tanggal Juli 2022," ujar Seno.

3 dari 3 halaman

DVR CCTV Diambil oleh AKP Irfan

Untuk diketahui jika DVR CCTV yang diambil, dilakukan oleh AKP Irfan Widyanto atas perintah yang diberikan Ferdy Sambo melalui Hendra Kurniawan dan Agus Nurpatria yang pada Sabtu, 9 Juli 2022 dilakukan pengambilan DVR untuk diserahka ke Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu 10 Juli 2022.

Sosok Seno selaku ketua RT merupakan purnawirawan jenderal bintang dua dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal pada 2001 (Saat ini disebut Irjen di Kepolisian).

Dia Pernah menjabat Asisten Kapolri Bidang Perencanaan Umum dan Anggaran (Asrena Kapolri) era Kapolri Jenderal Kunarto hingga Jenderal Banurusman Astrosemitro. Hingga Jabatan sebelum Asrena Kapolri, Kapolda Aceh dan Kapolda Sumatera Utara.

 

Reporter: Bachtiarudin Alam

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.