Sukses

PKB Ancam Hengkang dari Koalisi, Gerindra: Semua Punya Hak Veto Nama yang Diajukan

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan akan membentuk komposisi koalisi baru jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memilih Gubernur Jawa Tengah sebagai calon wakil presiden (Cawapres).

Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyatakan akan membentuk komposisi koalisi baru jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memilih Gubernur Jawa Tengah sebagai calon wakil presiden (Cawapres).

Menanggapi “ancaman” hengkang PKB itu, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani menyatakan sampai saat ini belum ada pembicaraan mengenai nama capres dan cawapres.

“Sampai sekarang, kedua (ketum) belum berunding untuk memutuskan calon presiden apalagi calon wakil presiden. Keduanya punya hak untuk memutuskan tapi juga punya hak untuk memveto setiap nama yang diajukan,” kata Muzani di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (21/11/2022).

Muzani menargetkan deklarasi nama capres-cawapres paling lama pada Januari 2023.

“Saya kira antara akhir atau awal tahun, itu saya kira batas yang baik,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menanggapi wacana duet Prabowo-Ganjar. Dia mengatakan, jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memilih dengan Gubernur Jawa Tengah sebagai calon wakil presiden, maka PKB menyatakan akan membentuk komposisi koalisi baru

"Saya bikin komposisi lain (jika Prabowo-Ganjar)," kata Cak Imin di Gedung DPP Balkot, Senin (21/11/2022).

Menurut Cak Imin, ia membuka pintu lebar untuk berkoalisi dengN partai manapun, hal itu juga menurutnya berarti pihaknya tidak menutup peluang PKB akan keluar dari koalisi yang tengah dibangun dengan Gerindra bila Prabowo berduet dengan Ganjar.

"Ya kita lihat nanti," ujar Cak Imin.

Saat ini, Cak Imin mengatakan baik PKB dan Gerindra belum mencapai titik temu mengenai capres yang akan diusung. “Dua-duanya mau capres,” kata dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Buka Peluang Gelar Muktamar

Sebelumnya, Cak Imin membuka peluang pihaknya menggelar Muktamar baru untuk mengganti keputusan Muktamar PKB sebelumnya yang menyatakan dirinya menjadi calon presiden 2024.

Pernyataan itu disampaikan Cak Imin terkait kemungkinan dirinya bukan menjadi capres melainkan cawapres Prabowo Subianto.

“Ya kalau nanti negosiasi terjadi perkembangan, baru saya bikin muktamar untuk mengubah,” kata Cak Imin di Gedung DPP PKB, Senin (21/11/2022).

Cak Imin mengaku pihaknya tentu harus realistis terhadap semua faktor dalam Pilpres 2024. Termasuk realistis terhadap nama capres.

“Ya semua faktor harus jadi pertimbangan. Maka ujung kesimpulannya nanti ya harus mengesuaikan, PKB ya harus realitis dan seterusnya,” kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.