Sukses

Ini Kata Jokowi soal Batik Indonesia Usai Dihina Netizen London saat KTT G20

Jokowi mengungkap, batik menjadi cendera mata yang diberikan Indonesia kepada para pemimpin negara G20 dan para delegasi internasional yang hadir.

Liputan6.com, Jakarta Saat perhelatan gala dinner KTT G20, para pemimpin dunia yang mengenakan batik dicemooh oleh warganet luar negeri. Dia adalah seorang pria London bernama Mahyar Tousi, YouTuber politik itu mencuitkan komentar negatif kepada delegasi yang menggenakan batik melalui akun Twitter miliknya.

"What on earth are these idiots wearing?!" tulis akun @MahyarTousi dikutip Bytrendz, Rabu (16/11/2022).

Berselang tiga hari, Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui akun sosial media resminya juga mengungkap penjelasan tentang batik. Jokowi mengatakan, batik adalah warisan budaya yang sudah diakui oleh badan PBB bidang Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan.

"Batik Indonesia adalah warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan nonbendawi yang diakui UNESCO," tulis Jokowi, seperti dikutip Minggu (20/11/2022).

Jokowi mengungkap, batik menjadi cendera mata yang diberikan Indonesia kepada para pemimpin negara G20 dan para delegasi internasional yang hadir.

"Mereka mengenakan batik saat menghadiri gala dinner KTT G20 di Bali. Batik-batik aneka corak dan warna itu jadi cinderamata Indonesia untuk tamu-tamu penting kita," jelas Jokowi.

Sebagai informasi, cuitan dari Mahyar Tousi ditujukan kepada foto delegasi G20 yakni Presiden FIFA Gianni Infantino, Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan, Perdana Menteri Kanada Justin Tredeau, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan pendiri World Economic Forum (WEF) Klaus Martin Schwab berjejer bersama saat gala dinner KTT G20. Mereka kompak mengenakan batik dengan beda corak yang mengagumkan. Namun foto itu dicemooh Mahyar Tousi lewat cuitan berisi kalimat negatif.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Justin Trudeau Pakai Batik Warna Fuchsia, Jurnalis di Media Center KTT G20 Teriak dan Tepuk Tangan

Ada reaksi tak biasa di Media Center KTT G20. Awak media terutama kaum hawa berteriak histeris dan memberikan tepuk tangan saat Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau masuk ke area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana.

PM Justin Trudeau masuk ke wilayah tersebut dengan menggunakan batik berwarna fuchsia.

Senyum lebar Justin Trudeau saat masuk area GWK lantas diteriaki oleh awak media.

"Menawan ya, satu kancing atas batiknya di lepas,” kata Khadijah, salah satu jurnalis asal Indonesia kepada Liputan6.com, di Media Center G20 Bali, Kamis (15/11/2022).

"Trudeau paling menawan malam ini. Posisi kedua Rishi Sunak," tambahnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo tiba lebih dahulu di lokasi makan malam, didampingi ibu Iriana. Keduanya serasi mengenakan pakaian adat Bali. Dilengkapi dengan sejumlah aksesoris menonjol lainnya seperti hiasan kepala dan keris yang terpasang di punggungnya.

Kedatangan Jokowi ini kemudian akan disusul oleh kepala negara G20 lainnya.

Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana sudah ditutup bagi umum dan arus lalu lintas di sekitar wilayah tersebut juga diperketat keamanannya.

3 dari 4 halaman

Pakaian Batik di KTT G20 Dihina Warga Asing, Erick Thohir Justru Ajak Promosi

Menteri BUMN Erick Thohir ikut menanggapi soal cibiran warganet asing yang menghina pakaian batik dan tenun yang dikenakan delegasi KTT G20. Menurutnya, itu jadi momentum untuk mempromosikan batik dan kebudayaan yang ada di Indonesia.

"Saya membaca banyak respons netizen Undonesia atas tweet orang asing yang mencemoohkan batik dan baju tenun khas bali, kecintaan bangsa indonesia," ujarnya melalui unggahan di Instagram @erickthohir, Sabtu (18/11/2022).

"Sebagai bangsa yang kaya akan budaya, kita memang perlu mengedukasi pihak-pihak yang mungkin masih kurang mengenal Indonesia," tutur Erick.

Erick memandang kalau cibiran yang dilontarkan oleh warganet luar negeri itu karena ketidak tahuannya. "Mungkin mereka tidak tahu bahwa baju batik, tenun, kebaya itu bagian dari keseharian kita," ungkapnya.

Bagi Erick, produk kebudayaan Indonesia itu harus dipromosikan. Apalagi mengenakannya dengan rasa bangga diri.

"Saya sendiri bangga memakai batik, kita semua pasti bangga. Dengan mengajak tamu negata memakai batik, maka itu menunjukkan kita bangsa yang percaya diri. Bangsa yang punya identitas, bangsa yang berbudaya," paparnya.

Dia memandang kalau gelaran G20 menjadi bukti persembahan kepada dunia bahwa indonesia dengan segala keanekaragamannya, justru bersatu padu dengan Bhinneka Tunggal Ika.

"Kita tumbuh menjadi bangsa yang semakin kuat dunia kinit ahi indineiss tah hanya indah di mata yapi juga indah di hati," kata Erick.

 

4 dari 4 halaman

Kepercayaan diri

Melengkapi video unggahannya itu, Erick menekankan soal percaya diri. Salah satunya dalam mengenakan busana seperti batik hingga tenun.

"Sebelum kita bisa membuat dunia bangga sama karya budaya Indonesia, kita harus menanamkan kebanggaan itu di dalam diri sendiri. Maka, kepercayaan diri adalah koentji," ujarnya.

Baginya, komentar negatif yang mengarah ke produk Indonesia harus bisa ditepis dan dimanfaatkan. Caranya, dengan mempromosikan batik, tenun, hingga kebaya untuk diketahui lebih luas lagi.

"Saat ada komentar negatif dari masyarakat dunia, kita manfaatkan itu. Mumpung mata dunia tertuju ke kita," ungkapnya.

"Berani gak, hari ini kita sengaja pake baju khas daerah Indonesia, lalu post bareng-bareng di medsos, gunakan… #IrresistableIndonesia," ajak Erick Thohir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.