Sukses

Wapres Ma'ruf soal Tak Hadir di KTT G20: Cukup Diwakili Presiden dan Menteri-Menteri

Wakil Presiden Ma'ruf Amin buka suara mengenai ketidakhadirannya pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20.

 

Liputan6.com, Jakarta- Wakil Presiden Ma'ruf Amin buka suara mengenai ketidakhadirannya pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20. Ma'ruf mengungkapkan bahwa Presiden, Wapres, Menteri dan mempunyai tugas masing-masing.

"G20 sudah menjadi hajatnya pemerintah. Pemerintah itu seluruh (lembaga), Presiden, Wakil Presiden, dan juga Menteri karena itu di G20 kan. Cukup Kepala Negara, cukup diwakili Presiden dan menteri-menteri yang ditugaskan akan hal itu," ungkap Ma'ruf ketika memberikan keterangan pers usai meresmikan pembukaan H20 di Hotel Padma, Jumat (18/11/2022).

Selain itu, Ma’ruf mendapat tugas melakukan kunjungan kerja ke Timur Tengah, untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perubahan Iklim COP 27 di Mesir.

"Saya kebagian kemarin pergi ke Mesir, mengikuti sidang perubahan iklim, dan kemudian saya menunggu di Jakarta menghadiri berbagai (acara), ungkapnya.

Ma'ruf menambahkan, sebelum puncak acara G20, ia telah menghadiri beberapa acara rangkaian kegiatan G20 termasuk meninjau persiapannya.

"Semua (Presiden dan Wapres) enggak harus ada di sana (dalam waktu yang sama), saya melihat kesana persiapan-persiapan di sana, untuk lihat persiapannya, baik itu tentang penyiapan mobil listrik, maupun stasiunnya (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum)," terangnya.

Dengan beberapa kali melakukan peninjauan sebelum puncak acara G20 digelar, Ma'ruf saat itu berharap penyelenggaraan G20 berjalan sukses, dan Indonesia dapat menjadi tuan rumah yang baik.

"Kita harapkan waktu itu penyelenggaraan (G20) Indonesia itu jangan seperti yang dilakukan negara lain yang ternyata kurang memuaskan. Jadi indonesia harus menjadi tuan rumah yg baik, yang orang lain merasa puas aman dan nyaman," tuturnya.

Terkait tugas dalam menjalankan roda pemerintahan di Ibu Kota, Ma’ruf menjelaskan, bahwa dirinya harus mewakili Presiden di Jakarta.

"Kalau semua di Bali itu nanti di jakarta gak ada, padahal tugas-tugas lain juga saya mesti menghadiri berbagia kegiatan, jadi nanti vakum namanya itu," terang Wapres.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kata Juru Bicara Wapres

Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi sebelumnya mengungkapkan alasan Ma’ruf tidak hadir di KTT G20. Menurutnya, Ma’ruf memang berbagi tugas dengan Presiden Jokowi.

"Wapres memang sengaja berkoordinasi dengan Presiden untuk tidak hadir di Bali. Karena apa, Wapres harus menjaga gawang di Jakarta dan banyak mendapat tugas-tugas pelimpahan dari Presiden,” kata Masduki pada wartawan, Rabu (16/11/2022).

Masduki menyebut Ma’ruf sengaja berada di Jakarta karena Presiden dan Wapres tidak harus berada di satu tempat yang sama.

"Bekerja seirama, antara Presiden dengan Wakil Presiden itu tidak harus di satu tempat, jadi Wapres memang sengaja ada di sini, besok bahkan juga ada pelimpahan tugas ke Semarang dari Presiden untuk H20, masih rangkaian dari G20," ucap Masduki. 

Belum lagi tugas-tugas kenegaraan lainnya di luar event KTT G20. “Jadi banyak sekali tugas oleh Wakil Presiden dalam rangka menerima pelimpahan tugas dari presiden,” jelasnya.

Menurut Masduki, faktor pengamanan juga menjadi pertimbangan absennya Ma’ruf, sebab pengamanan para pemimpin negara tamu sudah sangat ketat, dan akan semakin ketat bila Jokowi-Ma’ruf sama-sama hadir di likasi G20.

"Bisa dibayangkan kalau pengamanannya begitu ketat, banyak sekali kepala-kepala negara di dunia berkumpul di Bali. Lantas, Presiden dan Wakil Presiden dengan pengamanan sangat ketat juga di sana berkumpul di situ, saya kira juga merepotkan banyak orang, dan Wapres sudah minta izin kepada Presiden untuk tidak hadir di Bali,” kata dia.

Masduki berharap penjelasan dirinya terkait absennya Ma’ruf di G20 bisa dipahami dan mencegah tafsir-tafsir liar. 

"Itu penjelasan dari kami agar tidak ada hal macam-macam ditafsiri kenapa Wakil Presiden tidak hadir di Bali," Masduki menandaskan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.