Sukses

Heru Budi Lanjutkan Program Sumur Resapan Anies, Alokasi Dana Rp1 Miliar di RAPBD 2023

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bakal melanjutkan program sumur resapan pada 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono bakal melanjutkan program sumur resapan pada 2023. Dinas Sumber Daya Air mengalokasikan anggaran sebesar Rp1 miliar untuk sumur resapan di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) DKI 2023.

"Kemarin disetujui di Dinas SDA Rp1 M," kata Sekretaris Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Dudi Gardesi saat dikonfirmasi, Kamis (17/11/2022).

Merujuk pada dokumen RAPBD 2023, alokasi anggaran sebesar Rp1 miliar itu juga digunakan untuk aktivitas pembangunan Penampungan Air Hujan (PAH) dan konservasi air tanah.

Kendati angka ini mengalami pemangkasan mencapai Rp18,7 miliar dari usulan yang diajukan Dinas SDA dalam rancangan KUA-PPAS 2023 yang mulanya senilai Rp19,7 miliar, Dudi memastikan pihaknya akan mengoptimalkan penerapannya.

"Sumur resapan yang anggaran ada di dinas itu untuk sumur resapan dalam. Jadi untuk kedalaman antara 20 sampai 60 meter lah kurang lebih sampai ketemu dengan lapisan pasir," kata Dudi

"Itu yang ada di dinas dan untuk yang di Sudin tetap untuk yang sumur-sumut dangkal itu tetap dilakukan secara swadaya/swakelola," lanjutnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fungsi

Dudi menjelaskan fungsi sumur resapan di era Heru sama dengan era kepemimpinan Anies. Bukan difokuskan untuk penanggulangan banjir Ibu Kota, melainkan untuk kegiatan konservasi air tanah.

"Pada dasarnya sumur resapan iya untuk konservasi air tanah untuk recharge ground water ya kalau terkait dengan genangan itu banyak modelnya bisa ditambah dengan sumur yang dalam gitu kan, sampai dengan kedalaman pasir, bisa juga bentuknya modular," terang dia.

3 dari 3 halaman

Tak Bisa Hanya Ditopang Sumur Resapan

Pasalnya, menurut Dudi semua upaya penanganan banjir Jakarta tak hanya bergantung pada sumur resapan semata. Melainkan, kata dia juga ditopang dengan penanganan genangan lainnya.

"Jadi semua upaya itu tidak semata-mata berdiri sendiri. Jadi kalau penanganan genangan ada di situ sumur resapan ya ditambah juga dengan adanya pengerukan saluran, ditambah juga dengan adanya perbaikan sistem drainase dan itu semua mandatnya sama," kata Dudi.

 

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.