Sukses

8 Temuan Baru Polisi atas Kasus Tewasnya Satu Keluarga di Kalideres

Kasus satu keluarga tewas di Kompleks Perumahan Citra Garden, Kalideres memunculkan sejumlah spekulasi terkait penyebab kematiannya, mulai dari dugaan kelaparan hingga kemungkinan menganut sebuah sekte atau keyakinan tertentu.

Liputan6.com, Jakarta - Kematian satu keluarga yang terdiri dari empat orang di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat hingga kini masih misteri. Upaya polisi untuk menyingkap penyebab kematian para korban sampai saat ini masih terus diselidiki.

Seperti diketahui, sebelumnya jasad keempatnya ditemukan dalam kondisi memprihatinkan di dalam rumahnya, pada Kamis, 10 November lalu. Selain sudah membusuk, lambung keempat korban juga tidak ditemukan sisa makanan.

Hal ini sempat mencuatkan kabar bahwa penyebab kematian pasangan pasutri, satu anak, dan sang paman tersebut akibat kelaparan. Namun, isu tersebut belakangan telah dibantah keluarga korban, lantaran secara perekonomian mereka tergolong mampu.

Ada sejumlah pihak yang kini telah diturunkan untuk mengungkap motif dan kematian para korban. Mereka adalah Pusat Laboratorium Forensik atau Puslabfor Mabes Polri, kedokteran forensik, Inafis, tim digital forensik, dan Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia.

"Dan ini saling melengkapi bersinergi sehingga nantinya akan menuju satu kesimpulan. Kita tidak bisa berasumsi mengambil kesimpulan sementara, ini proses sedang berlangsung," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Kalideres, Rabu, 16 November 2022.

Belum lama ini, muncul spekulasi bahwa penyebab kematian satu keluarga di Kalideres ada hubungannya dengan sebuah keyakinan tertentu yang dianut. Menyikapi hal ini, polisi belum bisa menyimpulkan apakah memang terkait sekte tertentu.

Menurut Hengki, setiap menyelidiki sebuah kasus harus selalu mengedepankan pemikiran logis. "Jadi bakal membuktikan bahwa ini adalah sekte itu tidak boleh. Kita benar-benar dari nol," tegasnya.

Lantas, saat ini temuan baru apa saja yang bisa diungkap polisi dari kasus satu keluarga tewas di Kalideres, pada Kamis, 10 November lalu?

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 9 halaman

1. Diduga Korban Alami Dehidrasi

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce menerangkan, pihaknya telah menggandeng dokter dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk mencari penyebab kematian para korban. Sejauh ini, hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh satu keluarga tewas di Kalideres ini.  

"Tadi pagi berdasarkan informasi dari dokter dan anggota yang menyaksikan hasil pemeriksaan, bahwa terhadap empat mayat tersebut tidak ditemukan tanda kekerasan," ujar dia kepada wartawan di Polres Metro Jakbar, Jumat, 11 November 2022. 

Pasma menerangkan, tim dokter memberitahukan bahwa korban diduga tidak ada makan dan minum dalam waktu yang cukup lama. Hal ini terlihat dari otot-ototnya yang sudah mengecil. Pasma menyebut, informasi ini diterima dari dokter usai pemeriksaan organ lambung para korban.

"Seperti yang saya sampaikan seperti keterangan dokter forensik tadi pagi yang menyampaikan kepada kami, bahwa di dalam lambungnya tidak ada isi makanan," ujar dia.

Pasma mengungkapkan keempat korban diduga mengalami dehidrasi. Hal ini menyebabkan mayat 'mengering' dengan keadaan membusuk.

"Di dalam lambungnya tidak ada isi makanan, artinya ini sudah berlangsung beberapa waktu yang lalu tidak ada mengonsumsi makanan dan otot-ototnya sudah mengecil. Artinya ini ada kekurangan cairan, dehidrasi sehingga tubuh mayat ini menjadi kering," kata Pasma.

3 dari 9 halaman

2. Diperkirakan Meninggal Sejak Pekan Lalu

Jika dilihat dari kondisinya, satu keluarga ini diperkirakan telah meninggal sejak tiga pekan lalu. Namun demikian, seluruh korban tidak meninggal dunia secara serempak, lantaran setiap jenazah mengalami tingkat kebusukan yang berbeda.

"Ini dari bapaknya, ibunya serta dari iparnya ini waktu berbeda meninggalnya, sehingga pembusukannya masing-masing berbeda. Keterangan dari dokter forensik bahwa kematian ini dari 3 minggu yang lalu," kata Pasma.

Hingga saat ini, pihak RS Polri belum bisa memastikan penyebab utama meninggalnya keempat anggota keluarga tersebut.

"RS Polri sedang lakukan pendalaman lagi dengan memeriksa hati dan organ lainnya supaya lebih spesifik mengetahui penyebab kematian ini," ujar dia.

4 dari 9 halaman

3. Tidak Ada Bahan Makanan di dalam Kulkas

Sementara itu, Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menerangkan, perabotan di dalam rumah masih lengkap saat keempat jenazah itu ditemukan. Namun, banyak barang-barang yang sudah dimasukkan ke dalam kardus.

"Perabotan masih ada. Barang seperti bajunya juga sudah diikat, seperti orang mau pindah, lampu juga banyak sudah banyak yang dicopot," kata dia di kantornya, Sabtu (12/11/2022).

Syafri mengatakan, salah satu perabotan yang masih ada di antaranya adalah kulkas. Tapi, tidak ada makanan di dalamnya. Pun demikian dengan sisa-sisa makanan juga kosong.

"Di dalam rumah tidak ditemukan nasi atau beras tidak ada," ujar dia.

Syafri menerangkan, pihaknya juga menemukan beberapa catatan saat melakukan olah Tempat kejadian Perkara (TKP).

Adapun, catatan berupa bon bekas belanjaan korban sehari-hari. Tapi, itu sudah lama sekali. "Itu catatan biasa, struk tahun 2011," ujar dia.

 

5 dari 9 halaman

4. Polisi Sudah Kantongi Motif

Polisi mengklaim telah mengantongi motif di balik tewasnya satu keluarga yang ditemukan di dalam rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.

Empat jenazah yang ditemukan dalam satu rumah tersebut adalah Rudyanto Gunawan 71 tahun; K Margaretha Gunawan 58 tahun (istri Rudyanto); Dian 40 tahun (anak Rudyanto dan Margaretha); dan Budyanto Gunawan 69 tahun (ipar dari Rudianto).

"Kita memperoleh beberapa kemajuan atau titik terang dari penyelidikan ini, salah satunya terkait motif," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi di Kalideres, Rabu, 16 November 2022. 

Hengki menerangkan, dugaan motif-motif yang sebelumnya muncul dapat terpatahkan. Namun, Hengki belum dapat membeberkan secara gamblang apa motif kematian satu keluarga yang masih misteri ini.

Hengki berdalih, penyidik masih mendalami temuan-temuan di lapangan. Selain itu, penyidik juga masih mendalami penyebab kematian para korban yang ditemukan dalam kondisi lambung tanpa sisa makanan itu.

"Kita bisa patahkan beberapa motif, kita masih perlu pendalaman lagi. Karena dalam penyelidikan ini, kita harus menentukan, sebab kematian dan motif," ujar mantan Kapolres Metro Jakarta Barat ini.

Hengki menekankan, penyelidikan kasus satu keluarga tewas di Kalideres ni dilakukan secara intensif. Ada dua metode yang digunakan penyidik, yakni induktif dan deduktif.

6 dari 9 halaman

5. Polisi Temukan Gundukan Sampah

Sejumlah temuan baru didapat kepolisian saat menggelar Olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus penemuan jenazah satu keluarga di dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat yang berlangsung Rabu, 16 November kemarin.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi  membeberkan, salah satu temuan terbaru yaitu adanya gundukan sampah di ruangan belakang rumah.

"Sore hari ini kita temukan gunungan sampah yang ada di dalam," kata Hengki di Kalideres, Rabu, 16 November. 

Hengki menerangkan, temuan tumpukan sampah dinilai menjadi salah petunjuk penting untuk mengungkap kasus tewasnya satu keluarga.

"Bisa kita asumsikan sementara nanti kita ahli yang akan menjelaskan kenapa kok buang sampahnya di dalam rumah, tidak keluar, artinya ini menunjukkan yang bersangkutan dengan tetangga dan lain sebagainya, apakah sifatnya ini mengurung diri dan lain sebagainya," papar Hengki.

Hengki tak menyebut secara gamblang  jenis sampah-sampah yang ditemukan. Dia menyampaikan, salah satunya sampah bekas makanan.

Hengki menerangkan, proses penyelidikan masih berjalan. Tentunya, nanti pelbagai temuan akan disusun untuk mendapat sebuah kesimpulan.

"Nanti tim ahli yang akan menyimpulkan dari berbagai disiplin ilmu, ya namanya interkolaborasi profesi dalam rangka scientific crime investigation saling melengkapi," ujar dia.

7 dari 9 halaman

6. Ada Temuan Digital Forensik

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menerangkan, Pihakmya mendapat sejumlah petunjuk penting untuk mengungkap motif maupun penyebab kematian satu keluarga di sebuah rumah di Kalideres, Jakarta Barat. 

"Banyak sekali temuan-temuan dari pada metode penyelidikan yang kami laksanakan banyak berkontribusi dari digital forensik untuk memberikan petunjuk yang sangat penting. Kedokteran forensik juga seperti itu, laboratorium forensik terkait DNA dan sebagainya juga memberikan petunjuk yang penting," ujar Hengki usai menjalani olah TKP di lokasi penemuan Jenazah, Rabu, 16 November. 

Bahkan, kata Hengki temuan dari digital forensik mampu membuat terang kasus tewasnya satu keluarga di kalideres.

"Dari data digital forensik kita ketemu petunjuk penting, nanti akan kami sampaikan setelah semua selesai tidak bisa sekarang. Tim lapangan kami dapat informasi penting berdasarkan dari hasil yang diperoleh dari digital forensik," ujar dia.

Hengki menerangkan, hasil temuan dari metode induktif dan metode deduktif akan digabungan. Hengki menyebut, kesimpulan akan dibeberkan usai penyelidikan dinyatakan rampung.

"Karenanya kita cari keidentikan dari masing-masing metode penyelidikan ini. Nanti akan kami jelaskan rinci setelah semua lengkap, tidak boleh satu-persatu," ujar dia.

8 dari 9 halaman

7. Ada Belatung di Jenazah Keluarga Kalideres

Fakta baru diungkap kepolisian usai memeriksa kondisi empat jenazah di dalam rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menerangkan, ada sebuah petunjuk penting yang didapat.

"Kita memperoleh petunjuk yang penting ya. Tetapi yang bisa menjawab nanti adalah ahli bukan saya," kata dia di Kalideres, Rabu, 16 November kemarin. 

Hengki menerangkan, penyidik sedang mempertimbangkan meminta pandangan dari ahli entomologi atau ahli serangga. Karena, ada temuan belatung pada jenazah.

"Dan ini bisa mengarahkan kapan dia meninggal. Nah ini (perlu) tim ahli," ujar dia.

9 dari 9 halaman

8. Muncul Spekulasi Terkait Sekte

Dirkrimum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Heryadi, angkat bicara soal spekulasi atau dugaan penyebab kematian keluarga di perumahan Kalideres yang dikaitkan dengan sekte atau keyakinan tertentu.

Dia menyebut pihaknya saat ini tengah fokus untuk mengungkap penyebab kematian misterius empat anggota itu.

"Sekali lagi kita tidak bisa menyimpulkan (terkait sekte tertentu)," ujar Hengki saat ditemui di lokasi olah TKP, Rabu, 16 November 2022. 

"Oleh karena itu, tim ahli yang akan menjelaskan kemudian dipadu dengan hasil penyelidikan yang lain dan itu nanti kesimpulan terakhir," kata dia.

Terkait hal itu rombongan yang dipimpin, Dirkrimum Polda Metro Jayatu mengatakan pemeriksaan keempat jenazah turut melibatkan tim dokter forensik dari Pusdokkes Polri dan ahli forensik dari Universitas Indonesia (UI).

"Kita kemarin rapat bersama yang merupakan bagian daripada bagian interkolaborasi profesi. Dan kami didukung oleh Universitas Indonesia," katanya di RS Polri Kramat Jati, Rabu, 16 November kemarin. 

Dia menjelaskan, pemeriksaan kali ini ditujukan untuk mengungkap sebab kematian. Dengan melibatkan pakar medikolegal forensik, kemudian patologi atonmi, psikologi, psikiatri forensik, ahli DNA, dan ahli lainnya.

Di mana nantinya dari hasil pemeriksaan yang dilakukan para ahli, bisa membantu dan mendukung pihak kepolisian untuk hasil penyelidikan kasus kematian sekeluarga itu.

 

Widiyaningsih 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.