Sukses

Punya Peluang Nyapres di 2024, Khofifah: Saya Masih di Jatim

Khofifa tidak terlalu merespons upaya para loyalisnya yang mendorong maju dalam bursa pencalonan di Pilpres. Kendati ada beberapa organisasi masyarakat mendukungnya maju.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan tetap fokus mengurus Jawa Timur meski sejumlah loyalis mendorongnya maju menjadi bakal calon presiden atau Wakil Presiden pada Pemilu Presiden 2024.

"Saya tak (masih) Jawa Timur ya," kata Khofifah singkat sambil tertawa kecil kepada wartawan usai menghadiri Forum Silaturahmi bersama masyarakat Jawa Timur di Sulawesi Selatan, di Hotel Max One Makassar, Rabu, 16 November 2022. 

Khofifah pun tidak terlalu merespons upaya para loyalisnya yang mendorong maju dalam bursa pencalonan di Pilpres. Kendati ada beberapa organisasi masyarakat mendukungnya maju. 

Politikus perempuan mantan Menteri Sosial di era kepemimpinan pertama Presiden Joko Widodo ini tidak terlalu menanggapi dorongan untuk maju sebagai bakal calon.

Sebelumnya, Lembaga Survei Charta Politika merilis hasil survei pada Februari 2022. Khofifah Indar Parawansa masuk dalam lima besar tokoh yang layak diusung pada Pilpres dengan elektabilitas 13,1 persen.

Tokoh tersebut yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Ketua DPR Ri Puan Maharani.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menyebutkan simulasi elektabilitas bakal calon presiden di Jawa Timur, Ganjar Pranowo masih teratas di angka 24,9 persen.

Selanjutnya, disusul Prabowo Subianto 16,4 persen dan Anies Baswedan 15,1 persen. Sedangkan Khofifah 13,3 persen mengungguli Puan Maharani hanya mendapat 4 persen.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Maju di Pilpres atau Pilkada Jatim ?

 

 

Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menggelar pertemuan secara tertutup dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto di kediaman rumah dinas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada Kamis (10/11/2022) sore.

Menurut Hasto, pertemuan dengan Khofifah dan Eri yang digelar secara tertutup itu membahas hal-hal strategis dan politis. “Tentu saja kita membahas hal-hal yang sangat strategis, banyak hal yang sifatnya rahasia,” kata Hasto usai pertemuan di Surabaya, Kamis (10/11/2022).

Menurut Hasto, PDIP dan Khofifah memiliki kesamaan kultur dan kedetakan sejak lama. Karenanya, peluang kerja sama PDIP dan Khofifah terbuka luas di masa depan. “Hubungan kami dengan Mbak Khofifah kan memiliki basis kultural, apalagi beliau dari keluarga besar Nahdliyin, berbagai bentuk kerja sama juga terbuka bagi masa depan,” kata dia.

Apalagi, lanjut Hasto, Khofifah memiliki rekam jejak dan kompetensi yang lengkap sebagai seorang politikus.

“Kalau kita lihat rekam jejak Bu Khofifah, beliau kan sangat lengkap ya. Zaman Gus Dur Presiden beliau sudah menjadi Menteri, kemudian Pak Jokowi periode pertama Beliau juga menjadi menteri, pernah menjadi DPR bahkan kami, saya pernah satu komisi, cukup lengkap,” kata dia.

Hasto Kristiyanto menyebut saat ini PDIP mendorong agar kerja sama dengan NU dan Nahdliyin tetap terjaga. “Tetapi saat ini kita dorong ya bagi PDIP khususnya adalah bagimana terutama kerja sama di Jatim dengan keluarga besar Nahdliyin dan beliau adalah bagian dari itu,” pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.