Sukses

Sahroni Minta Kapolda Sumut Jelaskan soal Aksi Polisi Nembak di Medan

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni merasa ada banyak kejanggalan yang harus didalami oleh Kapolda Sumut.

Liputan6.com, Jakarta Video berdurasi 34 detik yang menunjukkan sejumlah personel polisi dikejar warga beredar. Belakangan diketahui peristiwa itu terjadi di Jalan KL Yos Sudarso, Gang Mapo, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, dan usut punya usut ada aksi penembakan.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni merasa ada banyak kejanggalan yang harus didalami oleh Kapolda Sumut.

“Saya rasa ada masih banyak kejanggalan dan versi-versi lain yang berdedar atas tragedi penembakan ini. Jadi saya minta perhatian Pak Kapolda Sumatra Utara untuk turun menginvestigasi langsung persoalan ini. Bagaimana kronologinya sebenarnya? (tembakan) kecelakaan atau memang diperlukan?,” kata dia dalam keterangan (15/11/2022).

Politikus NasDem ini juga meminta Polri lebih sistematis dalam melakukan peringkusan kejahatan. Agar hal-hal yang membuat publik gaduh ini tidak terjadi kembali.

“Jika korban memang pelaku narkoba, tolong prosesi peringkusan dilakukan lebih sistematis dan terukur. Ini yang jadi perdebatan kan kenapa (korban) ditinggal begitu saja bersimbah darah. Publik jadi ramai dan bertanya-tanya. Simpang siur ini perlu dikonfirmasi oleh informasi yang dapat lebih dipertanggungjawabkan,” pungkas Sahroni.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penjelasan Polisi

Sebelumnya, kepada Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi, disebutkan, peristiwa tersebut merupakan penangkapan terhadap terduga bandar narkoba oleh Tim Sat Res Narkoba Polres Pelabuhan Belawan.

Terduga bandar narkoba yang ditangkap itu bernama Iwan alias Nasib (40) warga Jalan KL Yos Sudarso, Gang Mapo. Dari tangannya disita barang bukti 1 bungkus plastik klip sedang berisi sabu seberat 20,91 gram dan pisau besi.

Berdasarkan keterangan Kapolres Pelabuhan Belawan, AKBP Faisal RH, yang disampaikan Hadi, awalnya personel Sat Res Narkoba Polres Pelabuhan Belawan mendapatkan informasi dari masyarakat adanya peredaran narkoba jenis sabu di okasi tersebut.

"Petugas mendatangi lokasi, melihat seseorang laki-laki di dalam rumah. Saat kedatangan petugas laki-laki itu membuang plastik dari jendela kamar langsung melarikan diri," sebutnya.

Lalu, lanjut Hadi, personel yang melihat terduga bandar narkoba tersebut melarikan diri, langsung mengamankan plastik yang dibuang, dan diketahui berisi sabu. Kemudian personel melakukan pengejaran terhadap laki-laki yang diketahui bernama Iwan.

"Ketika personel Bripka Rudi Simamora melakukan pengejaran, Nasib melakukan perlawanan. Dia melukai petugas dengan pisau lipat, dan mencoba merebut senjata api petugas yang terselip di pinggang," sebutnya.

Kemudian, Bripka Rudi Simamora berupaya mengamankan senjata api dari pinggangnya, namun pelaku tetap melakukan perlawanan. Ketika bergumul dan tarik-tarikan, senjata api milik personel polisi itu meletus hingga mengenai Iwan.

Selanjutnya petugas berupaya menangkap terduga bandar narkoba tersebut, namun warga datang dan melakukan penyerangan dengan cara melempari petugas, sehingga petugas tidak berhasil menangkap Iwan.

"Selanjutnya petugas menyelamatkan diri," ungkapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.