Sukses

Hadiri Acara Pemprov Banten, Wapres Ma’ruf Tegaskan Pancasila yang Relevan Hadapi Tantangan Zaman

Menurut Ma'ruf, Pancasila bersifat terbuka dan tidak kaku serta selalu mengedepankan nilai-nilai luhur,

Liputan6.com, Banten Dalam perjalanan sejarahnya Pancasila sebagai dasar negara selalu dihadapkan dengan tantangan tidak ringan, akan tetapi Pancasila selalu berdiri kokoh. Demikian dikatakan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin saat membuka acara Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada Aparatur Pemerintah Provinsi Banten, senin, (14/11).

Hal tersebut dikatakan Wapres Ma'ruf karena menurutnya, Pancasila sangat relevan dalam menghadapi tantangan zaman, terlepas dari lika-liku zaman. Meski demikian, Pancasila dapat menjadi pandu yang hidup dan relevan karena dapat menjawab tantangan dalam segala sektor pembangunan dari pusat sampai dengan daerah.

"Pancasila itu bersifat terbuka, tidak kaku yang selalu mengedepankan nilai-nilai luhur," kata Wapres Ma'ruf. 

Dalam kesempatan itu, Wapres Ma'ruf juga menegaskan Pancasila adalah kesepakatan mulia lahir sebagai Ideologi Negara yang menyatukan tekad semua orang dan golongan.

"Kalau bahasa agamanya, Pancasila itu "Kalimatun Sawa" yang artinya titik temu mengedepankan persamaan dan mempersatukan perbedaan," ujarnya.

 

Ia bahkan menyebut Pancasila dengan agama tidak saling bertentangan tidak saling menjatuhkan, justru saling memperkuat.

"Seorang muslim yang baik, ia adalah muslim yang Pancasilais dan seorang Pancasilais dia adalah muslim yang baik," ucapnya.

Ia menekankan kepada Kepala Daerah Kabupaten Kota dan Aparatur Negara di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten untuk selalu mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila dalam kebijakan-kebijakan serta dalam berkehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.

"Para ASN tidak hanya dituntut untuk mengerjakan teknisi, manajerial dan struktural, tetapi harus memiliki jiwa dan karakter Pancasila,"  tekannya.

Tidak hanya itu Kepala Daerah dan Aparatur Negara juga harus ikut serta dalam menghantarkan Indonesia maju dengan mengelola agenda pembangunan nasional.

"Di sini menggambarkan makna penting birokrasi, khususnya ASN untuk melaksanakan amanah sebaik baiknya," katanya.

 

Dia juga menyebut Indonesia perlu konsisten menata, memperbaiki pengelolaan pemerintahan dari dimensi stabilitas, akuntabilitas kualitas yang berdasarkan nilai-nilai luhur Pancasila.

Tidak hanya itu, mantan Anggota Dewan Pengarah BPIP itu berpesan, menghadapi pemilu 2024, nilai-nilai Pancasila harus dijadikan lokomotif dalam pesta demokrasi tersebut.

"Menuju Demokrasi 2024 jadikanlah nilai-nilai Pancasila menjadi lokomotif. Hilangkan diskriminasi, tidak memandang ras, agama, suku budaya, adat bahasa", pesannya.

Dalam kesempatan yang sama Wakil Kepala BPIP Karjono juga mengatakan diselenggarakannya kegiatan tersebut adalah berangkat dari keprihatinan.

"Bapak Ibu sekalian sudah 23 tahun Pancasila vakum sehingga generasi milenial tidak mengenal Pancasila, maka sangat penting Pancasila dibumikan kembali," ujarnya.

Ia juga mengatakan ASN merupakan pelayan Publik yang wajib mengedepankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

 

Di era globalisasi ini banyak sekali tantangan diantaranya dampak perang negara luar, narkoba, korupsi, terorisme. Maka dari itu ia berharap ASN harus menjadi garda terdepan dalam menghadapinya.

"Ini harus dipersiapkan sunguh-sungguh dan tandem dengan nilai-nilai Pancasila," katanya.

Tidak hanya itu, yang sangat memprihatinkan berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) 85% generasi milenial terpapar radikalisme.

"Hal itu karena belum tumbuh ketertiban, belum tumbuh kepatuhan hukum, belum tumbuh itikad baik dalam bermedia sosial," paparnya.

Kemudian ia menjelaskan data Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi dan Birokrasi (Menpan-RB) setiap bulan 10 ASN dipecat karena radikalisme dan terorisme.

"Para ASN ini tidak memegang teguh nilai-nilai Pancasila ada yang ingkar sumpah jabatan, ingin mengganti dasar negara, melawan UU dan Ideologi Pancasila," ucapnya.

Dalam kesempatan tersebut ia juga mensosialisasikan Salam Pancasila, sebagai adopsi salam kemerdekaan.

 

Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengapresiasi kegiatan tersebut. Ia juga mengaku akan terus berkomitmen membumikan Pancasila ke seluruh masyarakat.

Pihaknya bahkan telah mempersiapkan Peraturan Daerah tentang pelaksanaan dan pembelajaran tentang Pancasila. Gubernur Al Muktabar mengungkapkan, dalam rangka memantapkan Ideologi Pancasila, pihaknya sedang mempersiapkan Perda inisiatif DPRD.

Ia juga mengaku Pancasila terus akan dijadikan dasar karena relevan dalam menangani persoalan di daerah,.

"Dengan bergotong-royong kita dapat mengatasi persoalan karena Pancasila sangat relevan dalam memberikan solusi. Semua jajaran di Banten terus bergotong royong, dengan persatuan kita dapat menumbuhkan keadaan ekonomi Banten," paparnya.

Tidak hanya itu dengan semangat Pancasila Provinsi Banten juga telah menekan angka stunting, kemiskinan dan pengangguran.

"Dengan semangat Pancasila pengangguran kita cenderung turun dan ini semua bagian menjalankan nilai-nilai Pancasila," katanya. 

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.