Sukses

Kasus Covid-19 Naik Lagi, Komisi IX DPR Ingin Vaksinasi Kembali Digenjot

Selain penekanan terhadap pentingnya vaksin booster, Rahmad juga mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

 

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi IX DPR Rahmad Handoyo meminta pelaksanaan program vaksinasi lengkap kembali ditingkatkan. Dia mengingatkan masyarakat bahwa perlindungan diri dari bahaya Covid-19 sangat penting.

"Covid-19 masih ada dan mematikan bagi yang berisiko. Jangan sampai menganggap covid tidak berbahaya," kata Rahmad, Rabu (9/11/2022). 

Politikus PDI Perjuangan itu menyampaikan 4 Oktober hingga 8 November, kenaikan kasus Covid-19 sebanyak 2.300 sampai 5.000an kasus. Jumlah pasien yang dirawat ada sekitar 27 ribuan, sedangkan yang sembuh 20.749 atau 76%.

Catatan pentingnya adalah lebih dari 32% pasien di rumah sakit karena Covid-19 ternyata belum mendapatkan vaksin. Ada 48% dari pasien meninggal belum divaksin.

"Itu besar. Sedangkan 40% pasien dengan status berat, sedang, kritis ringan belum divaksin," ujar Rahmad.

Melihat data dan fakta tersebut, Rahmad kembali mengingatkan agar masyarakat segera mendapatkan vaksin booster.

"Perlu kita sampaikan kepada masyarakat bahwa fungsi vaksin itu dalam rangka menekan sakit parah, juga menekan angka kematian. Itu fungsi vaksin booster. Terlebih lagi bagi yang belum vaksin dan ini harus jadi perhatian bersama," ujarnya.

Selain penekanan terhadap pentingnya vaksin booster, Rahmad juga mengimbau masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan Covid-19.

"Artinya kita harus melindungi saudara kita, keluarga kita yang ada punya risiko tinggi, komorbid, lansia. Saya kira tetap dengan protokol kesehatan dan juga vaksin booster," ujar Rahmad.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keluarkan Pengingat Melalui WhatsApp

Sebagai salah satu upaya untuk memastikan masyarakat melengkapi vaksinasi Covid-19, Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan pesan pengingat melalui WhatsApp.

"Jadi kami mem-WhatsApp pada sasaran-sasaran yang belum lengkap vaksinasinya dan juga yang belum mendapatkan booster tetapi dia sudah eligible," ucap Plt. Direktur Pengelolaan Imunisasi Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Prima Yosephine, MKM dalam talkshow “Pemerataan Vaksinasi, Kunci Menuju Endemi" pada Senin (7/11/2022).

Prima menuturkan, pesan ini dilayangkan beberapa kali kepada sasaran yang belum menyelesaikan vaksinasinya, mengingatkan dia untuk segera melenkapi vaksinasinya yang belum lengkap. Baik itu dosis primer maupun booster.

"Mudah-mudahan bisa meningkatkan, apa namanya, kepedulian masyarakat lagi," harap Prima.

Menurut Prima, laju Covid-19 yang masih terkontrol mengakibatkan masyarakat lengah dan lupa akan bahaya Covid-19. Ini menyebabkan masyarakat malas dan merasa tidak perlu lagi melengkapi dosis vaksinasinya.

"Kita perlu meningkatkan awareness masyarakat tentang pentingnya vaksinasi COVID-19 di masa pandemi saat ini. Situasi pandemi belum dicabut, kan masih pandemi," ujar Prima.

Dosis lengkap vaksinasi Covid-19 diperlukan untuk melindungi diri dari infeksi maupun reinfeksi. Kelengkapan vaksin terdiri dari vaksinasi primer (dosis 1 dan 2) serta vaksin booster. Booster merupakan vaksinasi lanjutan setelah seseorang mendapatkan vaksin primer dosis lengkap guna mempertahankan tingkat kekebalan tubuh.

Hal ini dikarenakan antibodi yang terbentuk karena vaksin mulai menurun setelah 6 bulan sehingga perlu ditingkatkan lagi.

Kendati demikian, banyak masyarakat yang kurang sadar akan pentingnya kelengkapan vaksin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.