Sukses

Jokowi Dikritik Demokrat soal Bursa Pencapresan, PKB: Jangan Melihat Sebagai Mengarahkan

Partai Demokrat mengkritik sikap Presiden Jokowi yang dinilai terlalu jauh ikut meramaikan bursa pencapresan.

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrat mengkritik sikap Presiden Jokowi yang dinilai terlalu jauh ikut meramaikan bursa pencapresan. Bagi Demokrat, harusnya seorang pemimpin mengajak anggotanya untuk bekerja secara serius.

Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan menilai, hal itu adalah pujian yang wajar dari Jokowi kepada capres-capres yang ada. Menurutnya, jangan dilihat sikap Jokowi untuk mengarahkan dukungan kepada capres tertentu.

"Yang pasti presiden harus netral dalam pilpres, jadi jangan melihat ini sebagai mengarahkan, ini bagian dari upaya Pak Jokowi untuk saling memuji, nanti juga akan muncul pujian lain bagi yang lainnya," kata Daniel lewat pesan tertulis, Rabu (9/11/2022).

Anggota DPR ini berpendapat, sikap Jokowi adalah menghargai capres-capres yang akan maju. Tujuannya, agar persaingan antar partai untuk Pilpres 2024 tetap kondusif.

"Menurut saya sebagai upaya menghargai calon yang ada, fokusnya adalah agar situasi kondusif tetap terjaga, antar partai nanti tidak saling menghujat, ini bagian untuk mengguyubkan suasana itu saja," pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bisa menjadi pemenang dalam Pilpres 2024. Hal ini disampaikan Jokowi kepada Prabowo saat perayaan HUT Perindo, Senin 7 November 2022.

Menanggapi hal itu, Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan mengaku, baru kali ini dirinya merasakan seorang presiden aktif dalam menggagas untuk persiapan diri menuju 2024.

Kendati demikian, ia pun menyebut, jika seorang menteri akan maju pada Pilpres 2024 akan menimbulkan suatu dampak. Terutama akan berdampak pada kinerja di dalam kementerian yang dipimpinnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Diminta Mengurus Pemerintahan

 

Hinca pun ingin agar seorang presiden tidak mesti terlalu jauh ikut dalam meramaikan bursa pencapresan. Justru, seorang pemimpin harus mengajak anggotanya untuk bekerja secara serius.

"Karena itu, saya kira presiden tidak mesti terlalu jauh ikut meramaikan bursa pencapresan, justru sebaliknya mengajak para menteri-menteri bekerja serius mengurus pemerintahan dan negara ini. Terutama perekonomian kita yang belum baik-baik saja, belum juga tuntas misalnya tentang kesehatan," ujar Hinca.

"Mengurus pemerintahan dan negara ini terutama perekonomian kita yang belum baik baik saja, belum tuntas tentang kesehatan, covid juga belum tuntas, dan lain-lain. Belum lagi yang disebutkan ekonomi kita ke depan gelap," sambung dia.

Selain itu, untuk sikap Jokowi mendukung Prabowo disebutnya menjadi satu sisi yang baik. Hal ini karena telah mengajak semua orang untuk bersiap-siap untuk berdemokrasi.

"Di sisi lain, saya kira pemerintahan ini harus diurus secara serius oleh menteri-menterinya. Dan karena itu serius juga lah mengurus rakyat ini. Bukan semata-mata mau Pilpres," ucap dia.

"Masih lama juga pendaftaran juga belum dibuka, tanggal juga masih jauh. Ini kalau misalnya liga Eropa, liga Champion, entah bulan berapa acaranya dari sekarang sudah sedemikian ributnya, hingar bingarnya, seolah-olah besok pagi Pilpres itu. Sementara di satu sisi kita ingin konsentrasi penuh mengatasi ekonomi kita," tandas Hinca.

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.