Sukses

Mahfud ke Iwan Bule: Kalau Punya Tanggung Jawab Moral Mundur!

Mahfud menyebut, rencana PSSI untuk melakukan KLB sudah sesuai dengan rekomendasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPIF) Tragedi Kanjuruhan yang dipimpin Mahfud beberapa waktu lalu. Namun, pemerintah tidak ikut campur soal KLB itu.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD mendesak Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mundur sebagai pertanggung jawaban moral atas tragedi Kanjuruhan. Menurutnya, salah salah cara untuk mundur bisa melalui Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI.

"Kalau punya tanggung jawab moral ya berhenti, mundur. Mundur itu caranya bisa saya menyatakan berhenti boleh, KLB boleh," kata Mahfud ditemui di kantor MUI Pusat, Jakarta, Selasa (1/11).

Mahfud menyebut, rencana PSSI untuk melakukan KLB sudah sesuai dengan rekomendasi Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPIF) Tragedi Kanjuruhan yang dipimpin Mahfud beberapa waktu lalu. Namun, pemerintah tidak ikut campur soal KLB itu.

"Kan mereka sudah mau mundur melalui muktamar melalui KLB, kan mereka katakan gitu sudah. Kan itu rekomendasinya, kalau kita mecat enggak bisa," ucapnya.

Mahfud mengklaim, saat ini rekomendasi TGIPF Tragedi Kanjuruhan sudah berjalan. Mulai dari transformasi sepak bola hingga proses pidananya.

"Apa coba yang anda lihat rekomendasi kanjuruhan yang tak dilaksanakan? Semua sudah jalan. Perubahan peraturan, transformasi, semuanya udah. Dan pidananya yang penting. Pidananya jalan. Sekarang terus pidananya," ujar Mahfud.

Diberitakan, PSSI memutuskan mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa setelah menggelar rapat darurat Exco di Kantor PSSI, Jakarta, Jumat (28/10) malam.

"Tahapan Kongres Luar Biasa akan kami mulai dari berkirim surat pemberitahuan kepada FIFA berisi usulan kongres," kata Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, dikutip dari akun Youtube PSSI TV, Sabtu.

Adapun, awalnya KLB PSSI dijadwalkan digelar pada November 2023. Namun, pelaksanaan KLB akan dipercepat guna mencegah perpecahan di kalangan anggota.

Merujuk Statuta PSSI, KLB digelar jika ada permintaan tertulis dari 50 persen atau 2/3 dari jumlah total anggota PSSI. Selanjutnya, KLB akan dilaksanakan tiga bulan setelah PSSI menerima permohonan tersebut.

PSSI berharap keputusan mempercepat KLB dapat menjadi pertimbangan semua pemangku kepentingan agar membantu bergulirnya kembali Liga 1, 2, dan 3 musim kompetisi 2022—2023.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tolak Mundur

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan alias Iwan Bule mengungkap faktor utama yang menjadi pertimbangan pihaknya dalam mempercepat pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB).

Seperti diketahui, PSSI pada Jumat (28/10/2022) lalu telah menggelar emergency meeting bersama seluruh jajaran Executive Committee (Exco) di Kantor PSSI yang berlokasi di GBK Arena, Senayan.

Hasil rapat tersebut memutuskan bahwa KLB, yang sejatinya digelar pada Desember 2023, dimajukan waktu penyelenggaraannya. Iwan Bule mengungkap hal itu dilakukan demi memastikan kembali bergulirnya kompetisi yang menjadi marwah sepak bola Indonesia.

“Tanggal 28 kemarin kita melakukan rapat emergency exco, di mana kita berdiskusi cukup lama untuk menyikapi situasi sepak bola. Kita melihat bahwa ekosistem sepak bola kita berhenti. Ekosistem itu ada di kompetisi Liga 1, 2, 3,” katanya.

“Dengan ekosistem itu, banyak orang yang terlibat. Kalau berhenti, maka berhenti pula mereka menggantungkan hidup pada sepak bola. Saya tidak ingin mengorbankan mereka” sambung Iwan Bule saat melakukan kunjungan ke SCTV Tower, Selasa (1/11/2022).

Berangkat dari pertimbangan tersebut, jajaran eksekutif PSSI memilih untuk mempercepat KLB. Upaya tersebut juga menjadi bagian dari langkah federasi sepak bola Tanah Air demi memenuhi rekomendasi TGIPF agar kompetisi sepak bola Tanah Air diizinkan kembali bergulir.

Sekadar informasi, TGIPF di bawah pimpinan Mahfud MD memang sempat mengajukan rekomendasi terkait insiden di Stadion Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 130 jiwa. Pihaknya meminta agar Iwan Bule beserta jajan mundur dari posisinya sebagai bentuk pertanggungjawaban moral terhadap korban.

“Kita mengusahakan (agar kompetisi) bisa jalan. Kita menyikap butir (rekomendasi) TGIPF bahwa pemerintah pemerintah tidak mengizinkan kompetisi kalau tidak KLB,” sambungnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.